DOJ mendukung tumpukan kasus terhadap dugaan pengguna sianida

UPAYA BERSAMA Departemen Kehakiman bekerja sama dengan para ahli kelautan dan hukum untuk menentukan langkah-langkah yang mungkin diambil pemerintah untuk melindungi Laut Filipina Barat, khususnya Masinloc Baja (Scarborough Shoal), dari nelayan asing yang diduga menggunakan sianida. —FOTO DARI FILE INQUIRIER

Departemen Kehakiman (DOJ) mengatakan pada hari Rabu bahwa pihaknya akan mendukung pengumpulan bukti dan membangun kasus hukum yang kuat terhadap nelayan Tiongkok yang diduga menggunakan sianida di Bajo de Masinloc (Scarborough Shoal). Menteri Kehakiman Jesus Crispin Remulla mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah meluncurkan studi mengenai solusi hukum yang dapat diambil pemerintah untuk melindungi Laut Filipina Barat.

“Di bawah kepemimpinan Presiden Marcos, Filipina tidak akan mentolerir tindakan apa pun yang merusak lingkungan kita atau merampas hak masyarakat Filipina atas pemanfaatan dan keindahannya,” tegas Remulla.

DOJ mengatakan pihaknya “terlibat secara aktif” dalam tindakan hukum yang sedang berlangsung terhadap Tiongkok atas kerusakan yang disebabkan oleh kapal penjaga pantainya di dekat Rozul Reef dan Escoda Shoal.

Selain mencari bantuan dari ilmuwan kelautan Filipina, DOJ mengatakan Remulla juga meminta nasihat dari pakar hukum internasional untuk mempelajari strategi hukum.

Pada forum berita akhir pekan lalu, juru bicara Biro Perikanan dan Sumber Daya Perairan Nazario Briguera, mengutip laporan dari nelayan Filipina, mengklaim bahwa nelayan Tiongkok menggunakan sianida untuk “dengan sengaja menghancurkan Masinloc Bajo untuk mencegah kapal nelayan Filipina menangkap ikan di daerah tersebut.”

Namun Kedutaan Besar Tiongkok di Manila mengatakan kepada wartawan bahwa tuduhan tersebut “tidak berdasar dan murni rekayasa”.

UNTUK MEMBACA: PH akan mengembangkan kasus dugaan penggunaan sianida oleh nelayan Tiongkok di WPS
“Pemerintah Tiongkok sangat mementingkan perlindungan lingkungan ekologis dan konservasi sumber daya perikanan, dan [has] telah mengambil tindakan tegas untuk menindak aktivitas penangkapan ikan ilegal,” katanya dalam sebuah pernyataan.

Kedutaan Besar Tiongkok juga mengeluhkan dalam pernyataan sebelumnya bahwa Filipina menciptakan masalah ketika melakukan lintas layang bersama di Laut Filipina Barat dengan Amerika Serikat sebagai bagian dari kegiatan kerja sama maritim yang diluncurkan pada bulan November.

Sebagai bagian dari kegiatan tahap kedua, Angkatan Udara Pasifik AS mengirim pembom B-52H Stratofortress untuk terbang di Ilocos Sur dan Mindoro pada hari Senin.

Kegiatan yang sah dan sah

Angkatan Udara Filipina juga mengirimkan tiga pesawat tempur ringan FA-50 untuk manuver tersebut.

Menanggapi keluhan Tiongkok, Penasihat Keamanan Nasional Eduardo Año mengatakan pada hari Rabu bahwa latihan tersebut dilakukan di wilayah Filipina dan “merupakan hak kami sebagai negara berdaulat.”

“Komitmen kami terhadap Amerika Serikat merupakan hak kami sebagai negara yang berdaulat dan mandiri, untuk meningkatkan keamanan maritim dan membela hukum internasional. Kami menolak pernyataan apa pun dari negara lain yang berupaya melemahkan aktivitas kami yang sah dan sah,” kata Año dalam sebuah pernyataan. Patroli terbaru yang dilakukan di wilayah Filipina “memiliki tujuan untuk meningkatkan keamanan maritim, meningkatkan stabilitas regional dan menegakkan hukum internasional,” katanya. kata.Filipina dan Australia juga memulai patroli angkatan laut bersama di Laut Filipina Barat pada November tahun lalu.

“Patroli ini membantu mencegah aktivitas ilegal, menjamin kebebasan navigasi dan berkontribusi pada perlindungan kepentingan bersama di kawasan,” tambah Año.


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.

Dia mengatakan patroli udara terbaru ini adalah bagian dari “kerja sama pertahanan jangka panjang” dengan Amerika dan berjanji bahwa Filipina akan terus bekerja sama dengan negara-negara mitra “untuk memastikan masa depan yang aman dan sejahtera bagi semua negara di Indonesia. Wilayah Pasifik.”



Sumber