Sri Lanka membatalkan visa jangka panjang untuk orang Rusia dan Ukraina

Wisatawan asing mengunjungi benteng batu kuno di Sigiriya pada 18 Februari 2024. AFP

KOLOMBO – Sri Lanka pada Minggu mengatakan pihaknya telah mengakhiri perpanjangan visa turis jangka panjang bagi ribuan warga Rusia dan Ukraina yang telah menggunakan kebijakan tersebut untuk tinggal di pulau itu sejak invasi Moskow ke Ukraina.

“Pemerintah tidak memberikan perpanjangan visa baru,” kata Komisaris Jenderal Imigrasi Harsha Ilukpitiya kepada AFP, memberikan batas waktu keberangkatan pada 7 Maret.

“Situasi penerbangan kini telah kembali normal dan mereka tidak mengalami kesulitan untuk kembali.”

BACA: Sri Lanka yang bangkrut meminta bahan bakar kepada Putin dan turis

Lebih dari 288.000 orang Rusia dan hampir 20.000 orang Ukraina telah mengunjungi Sri Lanka dalam dua tahun terakhir, menurut angka resmi.

Tidak jelas berapa banyak yang tinggal lebih lama dari visa turis normal yang berdurasi 30 hari.

Namun ribuan warga Rusia dan sejumlah kecil warga Ukraina diyakini telah menetap di Sri Lanka, beberapa diantaranya untuk menghindari kemungkinan wajib militer.

Beberapa dari mereka yang tetap tinggal membuka restoran dan mendirikan klub malam.

UNTUK MEMBACA: Sri Lanka menaikkan pajak menjelang kesepakatan restrukturisasi utang luar negeri

Keputusan pemerintah ini bertepatan dengan reaksi keras media terhadap klub malam milik Rusia yang menyelenggarakan pesta “hanya orang kulit putih” di kota wisata pesisir selatan Unawatuna.

Sri Lanka berupaya meningkatkan pariwisata dengan memberikan visa pada saat kedatangan selama 30 hari, karena negara tersebut sangat membutuhkan devisa saat negara tersebut pulih dari krisis ekonomi terburuk sejak pertengahan tahun 2022.

Negara ini gagal membayar utang luar negerinya sebesar US$46 miliar pada bulan April 2022 dan protes jalanan selama berbulan-bulan menyebabkan pengunduran diri presiden saat itu, Gotabaya Rajapaksa, tiga bulan kemudian.


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.

Dana talangan IMF senilai $2,9 miliar membantu menstabilkan perekonomian dan mengakhiri kekurangan barang-barang penting seperti makanan, bahan bakar, dan obat-obatan.



Sumber