Pelajar Nigeria di Inggris meminta bantuan makanan kepada badan amal saat krisis ekonomi melanda negaranya

Sebuah badan amal pangan di Thornaby, Inggris, menghadapi lonjakan permintaan makanan dan kebutuhan pokok lainnya dari pelajar Nigeria yang menghadapi kesulitan keuangan akibat krisis ekonomi di negara asal mereka.

Sprouts Community Food Charity (SCFC) melaporkan bahwa 75% pelanggannya kini adalah mahasiswa Master Nigeria di Teesside University. Badan amal ini menyediakan makanan, pakaian, dan barang-barang rumah tangga gratis atau berbiaya rendah.

Krisis di Nigeria telah menyebabkan nilai naira anjlok, menghapus tabungan siswa dan mengurangi anggaran mereka secara signifikan. Beberapa siswa terpaksa meninggalkan Inggris karena tidak membayar biaya sekolah tepat waktu.

“Mereka benar-benar kesulitan, mereka membutuhkan bantuan dan mereka adalah bagian dari komunitas kami,” kata Manajer SCFC Debbie Fixter.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, seorang mahasiswa, Boluwatife Elusakin, mengatakan dia harus memangkas banyak biaya akibat jatuhnya mata uang.

“Segalanya tidak lagi sama, saya harus memangkas biaya karena krisis mata uang, ini merugikan tabungan saya karena saya sudah menganggarkan sumber daya untuk datang ke sini. Saya harap saya bisa bertahan setahun saja dan semuanya akan baik-baik saja,” ujarnya.

Mahasiswa lain, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengkritik perubahan rencana pembayaran universitas baru-baru ini, sehingga mempersulit mahasiswa untuk mengelola keuangan mereka. Ia juga menyoroti pembatasan jam kerja bagi mahasiswa internasional.

“Saat saya mendaftar, nilai tukarnya sekitar 600 naira per pon, tetapi ketika saya tiba, nilainya 1,400.

“Saat kami mengisi formulir, kami memiliki bukti sumber daya selama sembilan bulan.

“Tetapi uang tidak cukup, kami tidak mempunyai pekerjaan atau sarana untuk mencarinya, sedikit uang yang kami miliki sudah habis dan banyak dari kami mengalami kesulitan.

“Ketika Anda tidak punya uang di saku, rasa frustrasi muncul dan banyak orang menjadi sakit jiwa.

“Beberapa orang berharap mereka tidak pernah datang,” keluhnya.

Teesside University mengaku menawarkan dukungan kepada mahasiswa internasional dan memerlukan bukti dana yang cukup selama proses permohonan visa. Universitas menyumbangkan voucher untuk mendukung SCFC namun menyadari tantangan yang sedang terjadi.

“Teesside University terus menjadi tujuan populer bagi mahasiswa dari seluruh dunia yang memilih untuk belajar di sini karena reputasi globalnya atas keunggulan dalam pengajaran dan penelitian.

“Semua pelamar internasional perlu memberikan bukti bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk menutupi biaya sekolah dan biaya hidup sebagai bagian dari proses pengajuan visa,” tambah juru bicara tersebut.

Sumber