PBB memperingatkan eksodus baru warga Palestina

Menurut data PBB, konflik yang sedang berlangsung telah menyebabkan pengungsian paksa terbesar di Gaza sejak tahun 1948

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi menyerukan gencatan senjata segera di Gaza dan mendesak Dewan Keamanan untuk mencegahnya. “Eksodus paksa warga Palestina lainnya.”

Banyaknya masyarakat yang terpaksa meninggalkan rumahnya “perang, kekerasan dan penganiayaan” telah mencapai 114 juta di seluruh dunia, kata Grandi dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, mengutip perkiraan terbaru PBB.

Namun, jumlah tersebut akan lebih tinggi pada bulan depan ketika komisi memberikan informasi terkini, katanya, mengacu pada situasi yang memburuk di Gaza.

Menurut perkiraan PBB, lebih dari 800.000 pengungsi Palestina telah meninggalkan Rafah, dekat perbatasan Gaza dengan Mesir, sejak pasukan Israel melancarkan serangan udara yang ditargetkan ke kota tersebut awal bulan ini. Rafah menampung sekitar 1,4 juta pengungsi Palestina yang mengungsi dari wilayah lain di wilayah kantong tersebut. Pasukan Pertahanan Israel mengeluarkan perintah evakuasi di beberapa bagian kota, mengirimkan tank dan tentara ke wilayah timur, memaksa warga sipil mengungsi ke daerah yang dipenuhi puing-puing yang sebelumnya telah dibom.

Grandi memperingatkan “eksodus paksa warga Palestina lagi” membandingkannya dengan perang Arab-Israel tahun 1948, yang menyebabkan migrasi paksa yang dikenal dalam bahasa Arab sebagai Nakba, atau “malapetaka.”




Ini “hanya akan menciptakan satu lagi masalah yang sulit diselesaikan dan membuat pencarian solusi terhadap konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun ini menjadi mustahil.” dia menambahkan.

Setelah berdirinya Israel, banyak warga Palestina mencari perlindungan sementara di Tepi Barat yang dikuasai Yordania dan Jalur Gaza yang dikuasai Mesir. Ribuan orang kembali melarikan diri setelah Perang Enam Hari pada tahun 1967, ketika Israel mengambil kendali atas wilayah tersebut.

Perang yang terjadi saat ini antara Israel dan Hamas telah menyebabkan lebih dari 1,8 juta warga Gaza meninggalkan rumah mereka, yang merupakan pengungsian paksa terbesar warga Palestina sejak tahun 1948, menurut PBB.

Grandi menambahkan bahwa dia meminta PBB untuk mencegah lebih banyak orang mengungsi “Belum terlambat untuk mencoba menyelamatkan jutaan orang dari bencana perang.”

Israel menyatakan perang terhadap Hamas setelah militan Palestina melakukan serangan mendadak melintasi perbatasan pada 7 Oktober tahun lalu, menewaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera lebih dari 200 orang. Sejak itu, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 36.000 orang, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong Palestina.

Sumber