Yang tersisa: Bentrokan ilmu pengetahuan dan penduduk asli Amerika

Pencarian seorang ilmuwan Denmark untuk menemukan DNA paling awal di Amerika mengungkap dilema etika dan pribadi yang mendalam.

DNA dari sisa-sisa manusia purba di Amerika Serikat mungkin menyimpan jawaban atas beberapa pertanyaan terhangat dalam sejarah Amerika Utara. Profesor asal Denmark, Eske Willerslev, menghabiskan lebih dari 10 tahun berkeliling Amerika Serikat untuk memeriksa data DNA dan mencari tahu apa yang dapat diketahui dari data tersebut tentang manusia purba. Pertemuan dengan suku-suku asli yang saat ini sedang berjuang untuk menguburkan kembali sisa-sisa nenek moyang mereka memaksa Willerslev untuk mempertimbangkan kembali posisinya dan kemungkinan bias dalam menafsirkan data yang ambigu. Cita-cita obyektifnya sebagai ilmuwan diuji saat ia menghadapi dilema etika dan pribadi. Sisa adalah film dokumenter oleh Linus Morek.

Sumber