SC bertujuan untuk menggunakan AI dalam mengambil keputusan

Foto file penyelidik/Niño Jesus Orbeta

MANILA, Filipina — Mahkamah Agung sedang mempelajari penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan operasi di bidang peradilan.

Administrator pengadilan Raul Villanueva mengatakan kepada anggota subkomite keuangan Senat selama sidang hari Rabu mengenai usulan anggaran pengadilan sebesar P63,57 miliar untuk tahun 2025 bahwa pengadilan tinggi telah mengembangkan transkripsi suara ke teks.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

“Saya harap kami dapat membuat AI yang dapat menerjemahkan testimonial dalam suatu dialek…misalnya, Ilocano ke Bahasa Inggris…itu adalah sesuatu yang sedang kami pelajari,” katanya.

UNTUK MEMBACA: Beralih ke teknologi dan AI untuk mereformasi sistem peradilan

“Faktanya, kami melakukan sesuatu terkait beberapa program yang sedang kami lakukan… Kami menggunakan AI untuk menerjemahkan beberapa pesan, beberapa pidato yang dibuat dalam bahasa sehari-hari… ke dalam bahasa Inggris,” tambahnya.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Saat ini, Villanueva mengatakan mereka menggunakan AI untuk penelitian dan pemantauan kasus.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

“Karena MA ingin memastikan hakim-hakim kita, dan tentunya hakim-hakim kita, bisa memantau perkembangan perkaranya sehingga perkara-perkara lama juga bisa diprioritaskan,” jelasnya.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Villanueva mengatakan selain menyediakan data untuk kebijakan dan pengambilan keputusan, AI juga dapat digunakan dalam pengambilan keputusan.

Peringatan

Senator Grace Poe, yang memimpin sidang anggaran, memperingatkan agar tidak terlalu bergantung pada AI, meskipun menurutnya AI dapat digunakan “hanya untuk memeriksa kembali sisi kemanusiaan dari keputusan tersebut.”

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Hakim Asosiasi Mario Lopez meyakinkan Senat bahwa pengadilan tidak sepenuhnya bergantung pada AI karena “ada unsur kemanusiaan yang terlibat dalam penyelesaian kasus.”

“Seperti yang dikatakan senator yang baik, ada juga pertimbangan yang tidak adil dalam keputusan tersebut. Ada keputusan-keputusan yang tidak boleh diserahkan kepada kendali AI karena pengadilan bukan hanya pengadilan hukum tetapi juga pengadilan keadilan. Ada kemanusiaan yang terlibat dalam penyelesaian kasus,” tegasnya.

Lopez mencontohkan pelaksanaan ujian pengacara sebelumnya di mana penggunaan AI terbukti tidak memadai.


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.

“Ada beberapa sindiran bahwa AI akan memperbaiki buklet tersebut, tapi ini sepenuhnya salah. Faktanya, saya adalah presiden bar untuk tahun 2024. Faktanya, ada beberapa pertanyaan yang diteruskan ke AI dan saya ulas [them]mereka tidak sepenuhnya benar. Jadi itu artinya pikiran manusia masih lebih baik. Kemanusiaan akan tetap menang dibandingkan AI,” katanya.



Sumber