Colmenares menyerukan diakhirinya privatisasi layanan air di tengah meningkatnya jumlah tersebut

MANILA, Filipina — Ketua Bayan Muna Neri Colmenares pada hari Jumat menyerukan penghentian privatisasi layanan air menyusul kenaikan tarif air oleh Perusahaan Air Manila.

Menurut Colmenares, privatisasi konsesi air hanya membebani konsumen. Ia juga menyerukan peninjauan kembali perjanjian penyesuaian tarif tersebut.

“Air sebagai kebutuhan pokok harus dikelola oleh negara. Privatisasi perusahaan air minum publik telah mengakibatkan biaya selangit yang terus mengeksploitasi masyarakat Filipina,” kata Colmenares dalam sebuah pernyataan.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Ketua Bayan Muna juga mengatakan konsumen telah menghadapi kenaikan tarif yang “mengejutkan” sejak privatisasi Sistem Pengairan dan Saluran Pembuangan Limbah Metropolitan (MWSS) pada tahun 1997.

UNTUK MEMBACA: Maynilad bertujuan untuk meningkatkan pasokan dengan cekungan air baku P686-M

“Model privatisasi telah gagal, sebagaimana dibuktikan dengan banyaknya gangguan pasokan air dan kegagalan perusahaan utilitas memenuhi kewajibannya. Negara harus mengambil kembali kendali untuk memastikan distribusi air yang adil dan merata,” tambahnya.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

MWSS mengumumkan pada hari Senin bahwa Perusahaan Air Manila akan menerapkan kenaikan sebesar P0,86 per meter kubik mulai 1 Oktober. Konsumen air di Manila yang menggunakan 16 meter kubik akan mengalami kenaikan tagihan air bulanan sebesar P8,10 dan kenaikan P16,54 bagi mereka yang menggunakan 30 meter kubik.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Sedangkan Maynilad akan menurunkan tarifnya sebesar P0,29 per meter kubik. Konsumen Maynilad dengan 20 meter kubik akan membayar lebih sedikit P3.14, sedangkan tagihan air mereka yang memiliki 30 meter kubik akan turun sebesar P6.43.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Kenaikan tarif ini disebabkan oleh penyesuaian diferensial mata uang asing (FCDA). FCDA merupakan mekanisme tarif yang diberikan kepada konsesi untuk memulihkan kerugian atau mengembalikan keuntungan akibat pergerakan mata uang asing.

UNTUK MEMBACA: Manila Water dan Maynilad menyesuaikan tarif mulai bulan Oktober

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Colmenares mencatat bahwa FCDA membenarkan kenaikan tarif tersebut, menambahkan bahwa “[c]konsumen terpaksa menanggung biaya tambahan, termasuk PPN (pajak pertambahan nilai) sebesar 12% dan biaya lingkungan sebesar 20%, selain FCDA.”


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.



Sumber