Thalia Graves berbagi tuduhan penyerangan tahun 2001 terhadap Sean ‘Diddy’ Combs, menimbulkan pertanyaan tentang bukti

Dalam peristiwa yang mengejutkan, Thalia Graves mengajukan tuduhan baru terhadap maestro musik Sean “Diddy” Combs, dengan tuduhan bahwa dia dilecehkan secara seksual oleh Combs pada tahun 2001. Graves kini secara terbuka membagikan gugatannya, menuduh Combs mendalangi penyerangan tersebut dan lebih lanjut menuduh bahwa kejadian tersebut difilmkan dengan tujuan untuk menjual rekaman tersebut. Tuduhan baru ini telah menimbulkan kekhawatiran serius mengenai cakupan dugaan jaringan kriminal Combs, yang mencakup berbagai tuduhan pelanggaran seksual, perdagangan manusia dan kegiatan ilegal lainnya.

Dalam pernyataan publik yang emosional, Thalia Graves menceritakan peristiwa traumatis pada tahun 2001. Dia menuduh Combs dan orang lain melakukan pelecehan seksual terhadapnya, sebuah pertemuan yang dia klaim terekam dalam rekaman. Menurut Graves, video ini tidak hanya dimaksudkan untuk disimpan, tetapi diduga merupakan bagian dari rencana yang lebih besar untuk mengambil keuntungan dari rekaman tersebut, sehingga memperdalam rasa eksploitasi. Potensi adanya rekaman ini menambah lapisan penting dalam kasus ini, menimbulkan pertanyaan tentang peran bukti dan bagaimana hal tersebut akan berdampak pada pertarungan hukum yang sedang berlangsung.

Graves menyatakan sedikit kelegaan atas penangkapan Combs saat ini, namun mengakui bahwa hal itu hanya memberikan hiburan sementara. Ia melihat proses hukum hanyalah awal dari jalan panjang menuju keadilan. Dalam pernyataannya, dia menolak menjelaskan hubungannya dengan Combs, dan masih belum jelas bagaimana dia pertama kali bertemu dengannya. Pengacara Graves, Gloria Allred, juga enggan memberikan rincian lebih lanjut, namun menegaskan bahwa dia telah melakukan kontak dengan kemungkinan korban lainnya. Ketika ditanya apakah Diddy telah menghubungi Graves, Allred menolak berkomentar, membiarkan pertanyaan itu tidak terjawab.

Combs, kini berusia 54 tahun, menghadapi sejumlah dakwaan serius, termasuk tuduhan mengatur serangkaian kejahatan seks dan pelanggaran narkoba. Dakwaan tersebut memberikan gambaran yang meresahkan atas dugaan keterlibatan Combs dalam operasi ilegal yang melampaui perannya dalam industri musik. Menurut dokumen pengadilan, Combs dituduh menggunakan ketenaran dan kekuasaannya untuk memfasilitasi serangkaian peristiwa mengerikan, mulai dari kerja paksa hingga perdagangan seks. Keterlibatannya dalam tindakan ini diduga berlangsung selama bertahun-tahun, di mana ia memanipulasi pria dan wanita untuk berpartisipasi dalam “Freak Offs” – hubungan seksual yang berkepanjangan dan dipicu oleh narkoba.

Pada 16 September 2024, Combs ditangkap di New York dan ditahan di Pusat Penahanan Metropolitan Brooklyn. Pusat penahanan, yang terkenal dengan kondisinya yang keras, dilaporkan menempatkan Combs dalam pengawasan bunuh diri karena khawatir akan keselamatannya. Sejak saat itu, dia mengaku tidak bersalah atas semua dakwaan, namun beratnya dakwaan membuatnya tidak punya pilihan untuk mendapatkan jaminan.

Ketika lebih banyak informasi tentang kasus ini muncul, rincian yang lebih meresahkan tentang gaya hidup Combs pun terungkap. Ketika polisi menggerebek rumahnya di Miami dan Los Angeles awal tahun ini, mereka menemukan berbagai macam barang yang memberatkan, termasuk senjata api ilegal, AR-15 yang dirusak, dan lebih dari seribu botol baby oil dan pelumas. Barang-barang ini diduga digunakan selama “Freak Offs” untuk menjaga lingkungan yang aneh dan mengganggu. Laporan juga menunjukkan bahwa tim Combs diinstruksikan untuk memastikan bahwa pertemuan ini diselenggarakan dengan cermat, dengan perhatian khusus diberikan pada pencahayaan, perlengkapan tidur, dan material lainnya.

Luasnya dugaan kejahatan yang dilakukan Combs menimbulkan pertanyaan tentang seberapa luas jangkauan operasinya. Dengan tuduhan Graves yang menambah gambaran suram, cakupan kasus ini dapat berdampak jangka panjang pada persepsi publik terhadap Combs dan industri musik pada umumnya.

Seiring dengan berjalannya proses hukum, kemungkinan akan ada lebih banyak pengungkapan yang akan terungkap, terutama karena korban lain mungkin akan menyampaikan cerita mereka sendiri. Tuduhan terhadap Sean “Diddy” Combs terus mengejutkan penggemar dan orang dalam industri, dan parahnya tuduhan tersebut menjadikan kasus ini salah satu yang paling terkenal dalam ingatan baru-baru ini. Untuk saat ini, Thalia Graves berada di garis depan dari semakin banyak orang yang mencari keadilan terhadap eksekutif musik yang dulunya dihormati.

Sumber