Israel menyerang sebuah sekolah yang menampung pengungsi Palestina di Gaza

Setidaknya 15 orang tewas dalam serangan udara Israel terhadap sebuah sekolah tempat ribuan pengungsi Palestina berlindung di Jalur Gaza utara.

Militer Israel mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menyerang sebuah sekolah di kamp pengungsi Jabalia, dan mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan militan Hamas.

Akibat serangan hari Kamis itu, jumlah orang tewas di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir bertambah menjadi 36 orang.

Rekaman dari Sekolah Hafsa al-Faluja menunjukkan tim penyelamat membawa korban keluar dari kompleks di tengah reruntuhan yang luas dan kerumunan orang. Sebuah video menunjukkan seorang pria membungkus tubuh yang cacat dan terpenggal dengan lembaran plastik dan memasukkan bagian tubuh tersebut ke dalam lemari es.

Pasukan Israel telah berulang kali menyerang sekolah-sekolah, menuduh Hamas menggunakan sekolah-sekolah tersebut sebagai “pusat komando” untuk merencanakan serangan. Kelompok Palestina membantah tuduhan tersebut.

Banyak gedung sekolah telah diubah menjadi tempat perlindungan bagi keluarga-keluarga yang kehilangan tempat tinggal di daerah kantong yang terkepung, di mana sebagian besar dari 2,3 juta penduduknya telah berulang kali mengungsi akibat perang.

Di kota selatan Khan Younis, pihak berwenang menguburkan 88 jenazah warga Palestina yang dikirim Israel kembali ke Gaza di kuburan massal.

Kementerian Kesehatan mengutuk apa yang disebutnya sebagai cara Israel memperlakukan jenazah yang “tidak manusiawi dan tidak bermoral”, dengan mengatakan bahwa jenazah tersebut dikirim kembali dengan muatan truk tanpa informasi identitas.

Menurut data terakhir yang dirilis Kementerian Kesehatan pada Kamis, setidaknya 41.534 warga Palestina tewas dan 96.092 lainnya luka-luka dalam perang Israel di Jalur Gaza. Lebih dari separuh korbannya adalah perempuan dan anak-anak, termasuk sekitar 1.300 bayi dan anak kecil di bawah usia dua tahun.

Sumber