Lebih dari 30.000 orang telah menyeberang ke Suriah dari Lebanon: PBB

Menurut UNHCR, sekitar setengah dari mereka adalah anak-anak dan remaja, dan 80 persen adalah warga negara Suriah.

Menurut Badan Pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 30.000 orang, sebagian besar warga Suriah, telah menyeberang ke Suriah dari Lebanon dalam 72 jam terakhir.

Badan tersebut mengatakan pada hari Jumat bahwa sejak 23 September, meningkatnya konflik antara pasukan Israel dan Hizbullah telah menyebabkan lebih dari 90.000 orang mengungsi.

Sekitar 80 persen dari mereka yang melintasi perbatasan adalah warga Suriah dan sekitar 20 persen adalah warga Lebanon, kata Gonzalo Vargas Llosa, perwakilan UNHCR di Suriah.

“Mereka berpindah dari negara yang sedang berperang ke negara yang telah menghadapi krisis konflik selama 13 tahun,” katanya pada konferensi pers, sebuah pilihan yang sangat sulit.

Lebanon adalah rumah bagi sekitar 1,5 juta warga Suriah yang melarikan diri dari perang saudara di negara mereka.

Israel telah menolak seruan global untuk melakukan gencatan senjata dengan Hizbullah dan melanjutkan kampanye pengeboman yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Lebanon sejak Senin.

Korban terakhir adalah sembilan anggota satu keluarga asal Sheba, termasuk empat anak.

Menurut data terbaru dari Kementerian Kesehatan Masyarakat Lebanon, lebih dari 5.000 orang terluka.

Menteri Kesehatan Firass Abiad mengatakan 25 orang tewas dalam serangan Israel di Lebanon sejak Jumat pagi.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menegaskan kembali bahwa militer akan terus menyerang Hizbullah sampai Israel utara aman kembali.

“Tahun lalu, dan khususnya dalam beberapa minggu terakhir, kami memukul Hizbullah dengan sangat keras,” katanya saat berkunjung ke kota Safad di utara, menurut surat kabar The Times of Israel.

Vargas Llosa mengatakan setengah dari mereka yang menyeberang ke Suriah adalah anak-anak dan remaja, dan menambahkan bahwa jumlah laki-laki yang melintasi perbatasan lebih sedikit dibandingkan perempuan.

“Kita harus melihat dalam beberapa hari ke depan berapa banyak lagi orang yang melakukannya,” tambahnya.

Ketua UNHCR Filippo Grandi mengatakan pekan ini bahwa pengungsian massal di Lebanon merupakan “ujian lain bagi keluarga-keluarga yang melarikan diri dari perang saudara selama bertahun-tahun di Suriah… dan kini mereka dibombardir di negara tempat mereka mencari perlindungan.”

“Timur Tengah tidak mampu menghadapi krisis pengungsian baru. Jangan menciptakan situasi seperti ini yang memaksa lebih banyak orang meninggalkan rumah mereka,” katanya.

Sumber