Bagaimana Lebanon mengatasi krisis kemanusiaan yang mengancam?

Serangan Israel memaksa ratusan ribu warga sipil Lebanon meninggalkan rumah mereka.

Kampanye pengeboman besar-besaran Israel di Lebanon kini memasuki minggu kedua, menyebabkan pengungsian massal.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan sekitar satu juta orang telah meninggalkan rumah mereka di selatan, timur dan sebagian ibu kota, Beirut.

Ada satu setengah juta warga Suriah di negara ini – pengungsi yang melarikan diri dari perang. Kini banyak dari mereka yang mengambil keputusan sulit untuk kembali ke rumah.

Warga sipil Lebanon juga berisiko mengalami situasi yang tidak stabil di Suriah dibandingkan gelombang pemboman Israel. Setidaknya 100.000 orang melintasi perbatasan minggu lalu.

Bahkan sebelum konflik antara militer Israel dan Hizbullah meningkat, Lebanon terperosok dalam krisis keuangan dan politik.

Hampir separuh penduduknya tergolong rawan pangan, artinya mereka tidak mempunyai cukup makanan.

Jadi bagaimana Lebanon bisa mengatasi pengungsi dalam jumlah besar?

Pembawa acara:

James Teluk

Tamu:

Ghassan Abu Sittah – profesor kedokteran konflik di American University of Beirut

Maureen Philippon – Direktur Nasional Dewan Pengungsi Norwegia di Lebanon

Arwa Damon – Pendiri Jaringan Bantuan, Bantuan dan Dukungan Internasional

Sumber