Pemboman Israel di Lebanon memaksa 100.000 orang mengungsi ke Suriah yang dilanda perang: PBB

Badan Pengungsi PBB beroperasi di empat penyeberangan perbatasan untuk membantu orang-orang yang meninggalkan Lebanon untuk mencari keselamatan di Suriah.

Kepala Badan Pengungsi PBB mengatakan setidaknya 100.000 orang telah menyeberang dari Lebanon ke Suriah, menghindari pemboman Israel.

“Jumlah orang yang menyeberang ke Suriah dari Lebanon, yang melarikan diri dari serangan udara Israel – warga Lebanon dan Suriah – telah mencapai 100.000. Arus keluar orang terus berlanjut,” kata kepala UNHCR Filippo Grandi dalam sebuah posting di X pada hari Senin.

Badan PBB tersebut beroperasi di empat penyeberangan perbatasan bersama dengan otoritas lokal dan Bulan Sabit Merah Suriah, kata Grandi.

Menurut data pemerintah yang dikutip UNHCR, setidaknya ada 1,5 juta pengungsi Suriah yang tinggal di Lebanon.

Banyak dari mereka melarikan diri dari perang di Suriah, yang dimulai pada tahun 2011, ketika pemberontakan anti-pemerintah yang awalnya berlangsung damai ditanggapi dengan tindakan keras brutal oleh Presiden Bashar al-Assad.

Namun keadaan mulai berubah dalam beberapa hari terakhir ketika militer Israel mengintensifkan operasinya melawan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran, dengan menyerang Lebanon dengan serangan udara yang menewaskan lebih dari 700 orang pekan lalu.

Peningkatan dramatis ini terjadi ketika Israel mengalihkan perhatiannya dari memerangi Hamas di Gaza ke perbatasan utara, di mana Israel hampir setiap hari terlibat baku tembak dengan Hizbullah sejak perang Gaza dimulai pada bulan Oktober.

Tujuan Israel dalam serangannya di Lebanon adalah untuk memungkinkan kembalinya puluhan ribu warga sipil Israel ke rumah mereka di utara Israel.

Namun, operasinya melawan Hizbullah, termasuk peledakan perangkat komunikasi elektronik yang menewaskan 39 orang dan melukai ribuan orang, dan pembunuhan berikutnya terhadap Nasrallah, tampaknya telah menciptakan keyakinan bahwa ia dapat menghancurkan musuh lamanya di Lebanon.

Akibat pemboman tersebut, arus orang yang melarikan diri ke Suriah meningkat drastis. Pada hari Jumat, dilaporkan bahwa 30.000 orang telah melintasi perbatasan.

Kini semakin banyak indikasi bahwa serangan darat akan dilancarkan, yang akan mengakibatkan lebih banyak orang mengungsi.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati baru-baru ini mengatakan bahwa serangan udara Israel mungkin telah memaksa satu juta orang meninggalkan rumah mereka dan merupakan pengungsian terburuk dalam sejarah negara tersebut.

Organisasi Internasional untuk Migrasi telah memetakan 200.000 pengungsi.



Sumber