Seorang warga senior AS mengaku berjuang untuk Ukraina di Rusia

Stephen James Hubbard, 72, diduga bertempur di Izyum sebelum ditangkap oleh pasukan Rusia pada April 2022.

Menurut kantor berita Rusia RIA Novosti, warga negara AS Stephen James Hubbard mengaku bersalah di pengadilan Moskow atas tuduhan berperang sebagai tentara bayaran untuk Ukraina.

RIA melaporkan bahwa Hubbard, 72 tahun, mengakui pada hari Senin di sidang di pengadilan kota Moskow bahwa dia dibayar untuk berperang membela Ukraina melawan Rusia.

“Ya, saya setuju dengan dakwaan tersebut,” kata RIA mengutip ucapannya.

Pekan lalu, pengadilan memerintahkan Hubbard ditahan sebelum sidang hingga 26 Maret 2025. Jika terbukti bersalah, ia menghadapi hukuman tujuh hingga 15 tahun.

Adik Hubbard, Patricia Fox, meragukan kesaksiannya, mengatakan bahwa kakaknya sudah terlalu tua untuk melawan. Dia mengatakan dia telah tinggal di Ukraina sejak 2014 dan terakhir kali berbicara dengannya melalui Skype pada September 2021.

“Dia bukan orang militer,” katanya kepada kantor berita Reuters melalui telepon. “Dia tidak pernah memiliki senjata, tidak pernah memiliki senjata, tidak melakukan hal seperti itu… Dia lebih merupakan seorang pasifis.”

RIA, mengutip jaksa di pengadilan, melaporkan bahwa Hubbard menandatangani kontrak dengan unit pertahanan teritorial Ukraina di Izyum di timur laut Ukraina pada awal perang pada Februari 2022.

Jaksa mengatakan dia dijanjikan $1.000 sebulan dan diberikan pelatihan, senjata dan amunisi. RIA mengutip seorang jaksa yang mengatakan bahwa Hubbard ditangkap oleh tentara Rusia pada 2 April tahun ini, hanya beberapa minggu setelah Moskow melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina. Tidak jelas bagaimana dia bisa sampai di Moskow.

guru bahasa Inggris

Hubbard adalah salah satu dari setidaknya 10 orang Amerika yang dipenjara di Rusia, hampir dua bulan setelah pertukaran tahanan pada 1 Agustus antara Moskow dan negara-negara Barat membebaskan tiga orang Amerika dan puluhan lainnya.

Juru bicara kedutaan AS di ibu kota Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan pekan lalu bahwa mereka mengetahui adanya penahanan salah satu warganya, mengutip Hubbard, namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Berasal dari Big Rapids, Michigan, Hubbard bekerja sebagai guru bahasa Inggris di luar negeri selama beberapa dekade, termasuk di Jepang dan Siprus, kata saudara perempuannya.

Fox menambahkan bahwa saudara laki-lakinya tinggal bersama seorang wanita Ukraina selama beberapa waktu dan hidup dengan uang pensiun yang kecil. Terakhir kali dia berbicara dengannya, dia putus dengan pasangannya dan tinggal sendirian, tambahnya.

Fox menyatakan bahwa dia tidak menerima kabar terbaru tentang kondisi kakaknya selama berbulan-bulan hingga video tersebut muncul secara online.

Video tersebut, yang diunggah ke YouTube pada Mei 2022 oleh akun yang memiliki lebih dari 100 pengikut, memperlihatkan seorang pria berjanggut dengan sweter coklat duduk menghadap kamera dan menjawab pertanyaan dari pewawancara di luar kamera yang berbicara dalam bahasa Inggris beraksen.

Tidak jelas di mana atau kapan video itu diambil, namun Fox mengidentifikasi pria tersebut sebagai saudara laki-lakinya.

Dalam rekaman tersebut, pria tersebut mengaku memahami alasan Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina dan mengungkapkan harapan perang akan segera berakhir.

Sumber