Presiden Bola Tinubu menyatakan bahwa tanpa reformasi yang dilaksanakan oleh pemerintahannya, perekonomian Nigeria kemungkinan besar akan runtuh.
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi pada Hari Kemerdekaan, Tinubu menyoroti keputusan-keputusan penting yang dihadapi pemerintahannya setelah menjabat.
Presiden Tinubu menjelaskan bahwa ketika pemerintahannya mulai menjabat 16 bulan lalu, Nigeria menghadapi tantangan ekonomi dan keamanan yang serius.
Dihadapkan pada pilihan antara melakukan reformasi atau mengambil risiko keruntuhan ekonomi, pemerintahannya memilih melakukan reformasi yang signifikan untuk menjamin kemajuan dan stabilitas.
“Pemerintahan saya mengambil alih kepemimpinan negara kami 16 bulan yang lalu, pada saat yang kritis. Perekonomian menghadapi banyak hambatan dan keamanan fisik kita sangat terganggu.
“Kita mendapati diri kita berada di persimpangan jalan yang memusingkan, di mana kita harus memilih antara dua jalan: reformasi demi kemajuan dan kemakmuran atau melanjutkan seperti biasa dan runtuh. Kami memutuskan untuk mereformasi ekonomi politik dan arsitektur pertahanan kami”kata Tinubu.
Sementara itu, Presiden mencatat bahwa banyak warga Nigeria yang berjuang dengan meningkatnya biaya hidup dan berjuang untuk bertahan hidup.
Namun, dia meyakinkan bahwa dia mengambil langkah-langkah untuk meringankan penderitaan dan memastikan bahwa masyarakat Nigeria menikmati kehidupan yang lebih baik.
Presiden Tinubu mengimbau masyarakat Nigeria untuk bersabar, meyakinkan mereka bahwa masih ada harapan dan masyarakat harus menantikan hari-hari yang lebih baik di masa depan.
