Para arkeolog telah menemukan detail baru yang mengejutkan tentang batu nisan tertua di Amerika Serikat, yang berusia hampir 400 tahun.
Batu nisan tahun 1627 dipasang di pemukiman Jamestown dan milik seorang ksatria Inggris. Namun batu nisan itu terbuat dari apa – dan dari mana asalnya – hingga saat ini masih membingungkan para ahli.
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Historical Archaeology pada bulan September, batu tersebut bukan berasal dari Amerika Utara.
Penelitian yang bertajuk “Sumber Batu Nisan ‘Marmer’ Hitam dari Ksatria Kolonial Pertama di Jamestown, Virginia, AS,” berpendapat bahwa batu kapur hitam sebenarnya berasal dari Eropa – dan menyoroti jalur perdagangan pada masa itu.
WANITA YANG AKAN BERJALAN MENDAPATKAN PENEMUAN SEKALI DALAM SATU DEKADE
”Di Virginia, AS pada abad ke-17, salah satu cara para penjajah Inggris yang kaya menunjukkan kekayaan dan menghormati diri mereka adalah dengan mengukir batu nisan,” kata artikel tersebut. “Para pemukim kaya di wilayah Tidewater di Teluk Chesapeake pada waktu itu lebih memilih ‘marmer’ hitam untuk batu nisan mereka, yang sebenarnya adalah batu kapur hitam berbutir halus yang dipoles.”
“Batu nisan ksatria ikonik di Jamestown adalah salah satu batu tersebut.”
Untuk artikel gaya hidup lainnya, kunjungi www.foxnews.com/lifestyle.
Batu kapur tersebut kemungkinan besar tidak dibuat dari fosil yang ditemukan di wilayah tersebut, diangkut dari Belgia.
“Hal ini mendukung kesimpulan di atas mengenai rute perdagangan transatlantik dari benua Eropa ke Jamestown,” kata studi tersebut. “Tentu saja pengirimannya tidak langsung, tapi melalui London.”
KLIK DI SINI UNTUK BERLANGGANAN NEWSLETTER GAYA HIDUP KAMI
“Kami berasumsi bahwa benda tersebut digali dan dipotong di Belgia, dikirim melalui Sungai Meuse, melintasi Selat Inggris ke London, tempat benda tersebut diukir dan lapisan kuningannya dipasang, dan akhirnya dikirim ke Jamestown sebagai pemberat,” studi tersebut menyimpulkan. “Rute perdagangan ini adalah bagian kecil dari perdagangan geopolitik kolonial dunia Atlantik yang berkembang pesat.”
Sejarawan belum menyimpulkan secara pasti milik siapa makam itu, namun penelitian mengatakan makam itu kemungkinan milik Sir George Yeardley, yang menjabat gubernur Virginia pada saat kematiannya pada tahun 1627.
KLIK DI SINI UNTUK MENDAPATKAN APLIKASI FOX NEWS
“Dengan asumsi batu nisan sang ksatria adalah milik George Yeardley, maka itu adalah batu nisan ‘marmer hitam’ tertua di wilayah Teluk Chesapeake, dan mungkin merupakan batu nisan tertua yang masih ada di Amerika,” kata studi tersebut. “Ini adalah satu-satunya batu nisan yang diketahui di koloni Inggris dengan ukiran tatahan kuningan yang monumental.”