"Hanya patah hati": Wanita Israel dibunuh saat melindungi putranya yang berusia 9 bulan

Setidaknya tujuh orang tewas pada hari Selasa ketika dua pria bersenjata melepaskan tembakan dan menikam korban di stasiun kereta ringan di Jaffa, Israel. Salah satu korban penyerangan adalah seorang ibu muda berusia 33 tahun yang kehilangan nyawanya saat melindungi bayi laki-lakinya yang berusia 9 bulan, Ari. Pihak berwenang Israel mengatakan seorang wanita pemberani melindungi anaknya dari bahaya dengan memberikan nyawanya untuk melindunginya. “Salah satu korban serangan teroris kemarin di Tel Aviv, Inbar Segev-Vigder, dibunuh saat melindungi putranya yang berusia 9 bulan, Ari. Dia menyelamatkan hidupnya. Tidak ada kata-kata. Hanya patah hati. Semoga kenangan para korban menjadi berkah,” tulis Negara Israel di X sambil membagikan foto seorang ibu dan putranya.

Lihat tweetnya di sini:

Perlu dicatat bahwa Segev-Vigder adalah pemilik studio kebugaran dan pilates berusia 33 tahun di Tel Aviv. Suaminya, Yaari Vigder, bertugas sebagai tentara cadangan Israel. Pasangan ini menikah pada tahun 2023 dan anak pertama mereka lahir pada Desember lalu.

Saksi mata melaporkan bahwa Segev-Vigder ditembak ketika dia keluar dari kereta di Jaffa. Beberapa jam sebelum penembakan, dia mengunggah doa di Instagram untuk keselamatan tentara Israel yang memasuki Lebanon.

“Ari berada di dalam gendongan yang menutupi seluruh tubuh bagian atas Inbar saat penyerangan dan tidak terluka. Semoga dia merasakan cinta yang sama yang dia terima dari Inbar selama sisa hidupnya.” Kantor Pos Yerusalem dia mengutip Yaari Vigder, yang melaporkan berita tersebut ke Channel 11 Israel.

Korban lain juga diidentifikasi: Revital Bronstein, 24, Shahar Goldman, 30, Nadia Sokolenko, 40, dan Ilya Nozadze, 42. Ms. Sokolenko, dari Moldova, adalah manajer kantor dan ibu dari seorang putri berusia 6 tahun. Keluarganya sedang menunggunya kembali dari berbelanja, namun menjadi khawatir ketika teleponnya tidak dijawab, mendorong teman-temannya untuk mencari di sekitar rumah sakit.

Polisi Israel mengatakan para penyerang adalah penduduk kota Hebron, Palestina, di Tepi Barat yang diduduki Israel. Tragedi itu terjadi hanya beberapa menit sebelum Iran menembakkan serangkaian rudal balistik ke wilayah Israel. Pembalasan Iran dilaporkan sebagai tanggapan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan beberapa pejabat senior kelompok teroris lainnya awal pekan ini.

Polisi mengatakan kedua pria yang melakukan penyerangan tersebut kemudian ditembak mati oleh seorang warga sipil bersenjatakan pistol dan seorang petugas keamanan. Identitas pria-pria tersebut belum dapat dikonfirmasi.




Sumber