Penasihat Harris bertemu dengan para pemimpin Muslim dan Arab AS yang marah atas dukungannya terhadap Israel


Washington:

Penasihat senior Wakil Presiden Kamala Harris bertemu dengan para pemimpin Muslim dan Arab Amerika pada hari Rabu, ketika kampanye kepresidenan Harris bertujuan untuk memenangkan kembali pemilih yang marah atas dukungan AS terhadap perang Israel di Gaza dan Lebanon.

Penasihat keamanan nasional Harris, Phil Gordan, mengatakan kepada para pemimpin masyarakat dalam pertemuan virtual bahwa pemerintah mendukung gencatan senjata di Gaza, diplomasi di Lebanon dan stabilitas di Tepi Barat yang diduduki Israel, kata kantor wakil presiden.

Ali Dagher, seorang pengacara dan pemimpin komunitas keturunan Lebanon-Amerika, mengatakan bantuan dari kantor Harris tidak cukup. “Ini terlalu sedikit, sudah terlambat,” kata Dagher, yang tidak menghadiri pertemuan tersebut.

Harris dari Partai Demokrat akan menghadapi mantan Partai Republik Donald Trump pada 5 November dalam pemilihan presiden yang menurut jajak pendapat sudah dekat.

Presiden Joe Biden memenangkan mayoritas suara Muslim dan Arab pada tahun 2020, namun dukungan mereka terhadap Partai Demokrat anjlok dalam hampir satu tahun ketika Israel memerangi Hamas di Gaza. Para aktivis mengatakan Biden dan Harris tidak berbuat banyak untuk menghentikan kampanye militer Israel di wilayah kantong Palestina.

Pihak berwenang Palestina mengatakan lebih dari 41.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel di Gaza. Israel menanggapi serangan tanggal 7 Oktober 2023 yang dilakukan kelompok bersenjata Hamas, yang menurut Israel menewaskan sekitar 1.200 orang dan menculik sekitar 250 sandera. Gaza mengalami krisis kemanusiaan yang menyebabkan hampir seluruh 2 juta penduduknya mengungsi dan kelaparan meluas di wilayah tersebut.

Menurut statistik pemerintah Lebanon, lebih dari 1.900 orang telah terbunuh dan 9.000 lainnya terluka di Lebanon selama hampir satu tahun pertempuran lintas batas antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran, dengan sebagian besar kematian terjadi dalam dua minggu terakhir.

Emgage, sebuah kelompok advokasi Muslim-Amerika, baru-baru ini mendukung Harris, sementara kelompok lain mendesak para pendukungnya untuk menghindarinya. Para analis mengatakan meskipun mereka tidak mendukung Trump, keputusan mereka untuk tidak memilih atau memilih kandidat dari pihak ketiga dapat merugikan Harris.

Dukungan AS terhadap Israel telah memicu protes massal, khususnya di negara-negara bagian yang diperebutkan seperti Michigan, yang dapat menentukan hasil pemilu. Harris tidak mengusulkan adanya perbedaan signifikan dalam kebijakan Israel dengan Biden, yang mengundurkan diri sebagai calon presiden pada bulan Juli.

(Cerita ini belum diedit oleh staf NDTV dan dibuat secara otomatis dari feed sindikasi.)


Sumber