Turki melarang Discord

Platform perpesanan populer diblokir atas perintah pengadilan karena alasan keamanan menyusul keputusan serupa di Rusia

Pihak berwenang Turki telah memblokir akses ke aplikasi perpesanan populer Discord setelah muncul kekhawatiran bahwa aplikasi tersebut digunakan untuk menargetkan anak-anak untuk perawatan, pemerasan, dan penindasan maya. Langkah ini dilakukan setelah platform AS juga dilarang di Rusia minggu ini.

Pada hari Rabu, Otoritas Teknologi Informasi dan Komunikasi Turki (BTK) secara resmi menerbitkan keputusan larangan akses di situs webnya menyusul keputusan Pengadilan Pidana Perdamaian Pertama di Ankara.

Menteri Kehakiman Yilmaz Tunc menjelaskan bahwa pengadilan memerintahkan penghapusan semua publikasi di platform media sosial di negara tersebut dan pembatasan akses ke situs web, menjelaskan bahwa “cukup kecurigaan bahwa kejahatan yang melibatkan ‘pelecehan seksual dan tindakan vulgar terhadap anak-anak'” dilakukan menggunakan Discord.

“Kami bertekad untuk melindungi generasi muda dan anak-anak kami, jaminan masa depan kami, dari publikasi berbahaya di media sosial dan internet yang merupakan kejahatan. Kami tidak akan pernah membiarkan upaya untuk menggoyahkan fondasi struktur sosial kami.” Tunc menulis dalam postingan di X.

Perselisihan terjadi di bawah pengawasan regulator Turki setelah seorang pria berusia 19 tahun membunuh dua wanita pekan lalu. Setelah kejadian tersebut, media Turki melaporkan bahwa beberapa pengguna Discord memuji pembunuhan ganda tersebut, yang akibatnya menyebabkan kemarahan publik terhadap beberapa komunitas di platform tersebut.

Seruan untuk mengatur masalah ini juga dipicu oleh laporan media bahwa beberapa pengguna Discord membuat kelompok yang menargetkan anak-anak dan remaja untuk melakukan pelecehan, pemerasan, dan pelecehan.




Larangan terhadap layanan kurir Turki yang berbasis di AS terjadi setelah pengawas media Rusia Roskomnadzor juga mengeluarkan larangan terhadap platform tersebut pada hari Selasa. Menurut keputusan tersebut, akses ke Discord dibatasi karena ketidakhadirannya “pelanggaran terhadap persyaratan undang-undang Rusia” dan menolak penghapusan “informasi ilegal”.

Roskomnadzor meminta platform tersebut menghapus hampir 950 postingan yang diduga berisi konten ilegal, seperti seruan untuk bunuh diri, ekstremisme, pelecehan seksual terhadap anak, dan “Propaganda LGBT.”

Otoritas pengawas menjelaskan kepada RT bahwa tujuannya adalah untuk meminta penghapusan konten tersebut “mencegah penggunaan kurir untuk tujuan teroris dan ekstremis, perekrutan warga negara untuk melakukan tindakan teroris dan ekstremis, serta penjualan narkoba.”

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber