Seorang anggota parlemen Hizbullah membahas agresi Israel yang terus berlanjut di Lebanon dan kegagalan signifikan kelompok tersebut.
Ketika Israel terus meningkatkan agresinya di Lebanon, Hizbullah mengalami kemunduran besar. Pemimpinnya, Hassan Nasrallah, terbunuh dan intelijen Israel menyusup jauh ke dalam barisannya, membunuh atau melukai banyak anggotanya dalam serangan terhadap pager dan walkie-talkie, mengganggu komunikasi dan menyerang sasaran-sasaran utama militer.
Ketika tantangan meningkat, muncul pertanyaan tentang kemampuan Hizbullah untuk merespons, koherensi internalnya, dan dampaknya terhadap strategi yang lebih luas.
Kita akan mengeksplorasi hal ini dan lebih banyak lagi ketika Ibrahim Moussawi, anggota blok parlemen Hizbullah, berbicara kepada Al Jazeera.
