Untuk pertama kalinya sejak tahun 1973, Israel merayakan hari raya Yahudi selama perang multi-front


New Delhi:

Israel memasuki Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi, dan negara tersebut berada dalam pergolakan perang. Hari Pendamaian tiba pada Jumat malam di tengah bayang-bayang pertempuran sengit di berbagai bidang, menandai pertama kalinya sejak tahun 1973 Israel berperang selama hari raya keagamaan ini.

Tahun ini, perayaan Yom Kippur berlangsung di tengah tembakan roket dari Jalur Gaza, serangan udara di Lebanon, dan ketegangan dengan Iran. Saat matahari terbenam dan warga Israel memulai liburan, sirene terus berbunyi di kota-kota besar dan kecil. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) melaporkan lebih dari 120 roket ditembakkan dari Jalur Gaza ke wilayah Israel, bahkan pada dini hari hari suci tersebut. Pada saat yang sama, Israel terus membalas dengan menyerang kubu Hizbullah di Lebanon selatan.

UNTUK MEMBACA | AS menginginkan solusi untuk Lebanon, bukan “konflik yang lebih luas,” kata Blinken

Operasi militer IDF di Gaza dan Lebanon telah menarik perhatian internasional yang intens, khususnya atas insiden yang melibatkan pasukan penjaga perdamaian PBB yang ditempatkan di Lebanon selatan. Pada hari Jumat, pasukan Israel menembaki fasilitas Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL), melukai dua penjaga perdamaian Sri Lanka. Insiden itu terjadi hanya sehari setelah dua pasukan penjaga perdamaian Indonesia terluka dalam serangan serupa. Militer Israel, meskipun mengakui serangan tersebut, membela tindakannya, dengan mengatakan bahwa tentara tersebut menanggapi “ancaman yang akan segera terjadi” di dekat posisi UNIFIL.

India ‘prihatin’

India menyatakan keprihatinan mendalam atas memburuknya situasi keamanan di Asia Barat, khususnya atas bentrokan di sepanjang Garis Biru yang diakui PBB antara Israel dan Lebanon.

“Kami prihatin dengan memburuknya situasi keamanan di Jalur Biru. Kami terus memantau situasi dengan cermat,” kata MEA dalam sebuah pernyataan.

UNTUK MEMBACA | AS memperluas sanksi yang dijatuhkan terhadap Iran sebagai tanggapan atas serangan rudal terhadap Israel

PBB mengutuk serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian sebagai pelanggaran hukum internasional, dan banyak pemimpin dunia segera menyerukan pertanggungjawaban. Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan penembakan terhadap pos-pos PBB sebagai hal yang “tidak dapat diterima”, dan Presiden AS Joe Biden meminta Israel untuk menghentikan tindakannya terhadap pasukan PBB. Para pemimpin Eropa, termasuk Presiden Prancis Emmanuel Macron, mengungkapkan kemarahan mereka dan menyerukan Israel untuk menghormati kesucian misi PBB.

Ancaman Hizbullah

Pada hari Jumat, Hizbullah memperingatkan warga sipil Israel untuk menjauh dari fasilitas militer yang terletak di daerah pemukiman di utara negara itu. Kelompok militan tersebut menuduh tentara Israel menggunakan wilayah sipil sebagai tameng bagi fasilitas militernya, khususnya di kota-kota besar seperti Haifa, Tiberias dan Acre.

Hizbullah menembakkan banyak roket ke Israel sebagai bagian dari pembalasan yang lebih luas terhadap kampanye militer Israel di Gaza. Serangan terus-menerus ini menyebabkan kehancuran yang meluas dan hilangnya nyawa baik di Lebanon maupun Israel.

UNTUK MEMBACA | Iran belum memutuskan untuk membuat senjata nuklir, menurut AS

Konflik antara Hizbullah dan Israel, yang telah berlangsung selama beberapa dekade, meningkat menjadi pertempuran skala penuh setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan mendadak tersebut, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel, adalah yang paling mematikan dalam sejarah negara tersebut dan menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam perang yang tidak menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.

Upaya gencatan senjata

Upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata sejauh ini gagal. Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati, yang negaranya paling terkena dampak serangan udara Israel, menyerukan penghentian segera pertempuran dan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengeluarkan resolusi mengenai masalah tersebut. Mikati menekankan bahwa hanya tentara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB yang boleh ditempatkan di sepanjang perbatasan, yang pada prinsipnya disetujui oleh Hizbullah.

UNTUK MEMBACA | Tiga tentara Israel tewas dalam operasi darat di Jalur Gaza utara

Amerika Serikat mengatakan pihaknya telah bekerja tanpa kenal lelah untuk merundingkan gencatan senjata. Amos Hochstein, utusan khusus AS untuk wilayah tersebut, mengatakan Washington “terus terlibat” dalam diskusi untuk mengakhiri pertempuran. Terlepas dari upaya diplomatik ini, pertempuran terus berlanjut, dengan serangan udara Israel mengenai posisi Hizbullah di Lebanon selatan dan timur dan Hizbullah membalasnya dengan serangan roket.



Sumber