Serangan Israel menghancurkan pasar era Ottoman di Lebanon

Serangan udara Israel semalam menghancurkan pasar era Ottoman di kota Nabatieh di selatan, menewaskan sedikitnya satu orang dan melukai empat lainnya.

Pada hari Minggu, pejabat Pertahanan Sipil Lebanon mengatakan mereka memadamkan api di 12 gedung apartemen dan 40 toko di alun-alun pasar, sejak tahun 1910.

“Semua mata pencaharian kami rata dengan tanah,” kata Ahmad Fakih, yang tokonya hancur.

Tim penyelamat mencari korban selamat dan puing-puing di gedung-gedung yang hancur pada Minggu pagi ketika pesawat tak berawak Israel terbang di atas kepala.

Nabatieh adalah salah satu dari puluhan komunitas di Lebanon selatan di mana Israel memperingatkan warganya agar tidak melakukan evakuasi, meskipun kota tersebut adalah rumah bagi orang-orang yang telah mengungsi.

Konflik di Lebanon meningkat secara dramatis pada bulan September dengan gelombang serangan Israel yang menewaskan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan sebagian besar komandan seniornya. Awal bulan ini, Israel melancarkan operasi darat di Lebanon selatan.

Dalam insiden lain, Palang Merah Lebanon mengatakan paramedis sedang mencari mayat di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan udara Israel di Lebanon selatan pada hari Minggu, ketika serangan kedua menyebabkan empat paramedis mengalami gegar otak dan merusak dua ambulans.

Sejak dimulainya operasi darat, pasukan Israel telah berulang kali menembaki layanan darurat dan pasukan penjaga perdamaian PBB. Tanpa memberikan bukti, Israel menuduh Hizbullah menggunakan ambulans untuk mengangkut pejuang dan senjata, dan mengatakan Hizbullah beroperasi di dekat pasukan penjaga perdamaian.

Menurut Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 2.255 orang telah tewas di Lebanon sejak awal konflik, termasuk lebih dari 1.400 orang sejak September. Menurut pejabat Israel, sedikitnya 54 orang tewas dalam serangan roket ke Israel, hampir setengah dari mereka adalah tentara.

Sumber