Trump Memperingatkan Perang Dunia III Karena Pemerintahan Biden

Kandidat presiden dari Partai Republik telah berjanji untuk meredakan ketegangan global jika terpilih pada bulan November

Amerika Serikat hampir memasuki Perang Dunia III dalam beberapa bulan ke depan karena kebijakan pemerintahan Presiden Joe Biden, kata calon presiden dari Partai Republik Donald Trump.

Pada hari Sabtu, saat kampanye di California, kubu Partai Demokrat, Trump mengatakan mayoritas warga Amerika yakin negaranya berada di jalur yang salah. Namun mantan presiden tersebut mengatakan dia memiliki kekhawatiran yang lebih mendesak.

“Kami punya masalah. Saya sebenarnya khawatir mengenai tiga bulan ke depan… Saya khawatir kita akan berakhir dalam perang dunia karena orang-orang yang kita miliki. [in the administration]” katanya.

Trump berjanji jika terpilih sebagai presiden pada bulan November, hal ini akan terjadi “bertindak segera dan cepat untuk menyelamatkan Amerika dan menyelamatkan rakyat California dari hal ini [Democratic nominee] Kegagalan mengerikan Kamala Harris.”




Ia menambahkan, selama menjabat antara lain, “diawetkan… [the] negara yang aman, kami tidak berperang.

“Aku akan menjauhkanmu dari peperangan… Aku akan mengakhirinya [the] perang di Ukraina, saya akan menghentikan kekacauan di Timur Tengah, dan saya pasti akan mencegah Perang Dunia III,” tambahnya. katanya.

Partai Republik telah berulang kali berjanji untuk mengakhiri konflik di Ukraina dalam waktu 24 jam setelah terpilih dan bahkan sebelum ia dilantik, meskipun rincian rencana tersebut sebagian besar masih belum diketahui. Menurut pasangannya, J.D. Vance, Trump dapat memulai pembicaraan dengan Rusia, Ukraina, dan pemangku kepentingan Eropa untuk menciptakan zona demiliterisasi di sepanjang garis depan saat ini, asalkan Kiev setuju untuk menjauh dari NATO.

Harris, yang merupakan pendukung setia Ukraina, mengkritik pendekatan Trump, dengan mengatakan bahwa ia pada dasarnya akan memaksa Kiev untuk menyerah.

Kremlin juga menyatakan skeptis terhadap janji-janji perdamaian Partai Republik, dan juru bicaranya Dmitry Peskov berpendapat bahwa hal tersebut tidak benar. “Saya pikir ada tongkat ajaib.” yang bisa mengakhiri pertarungan dalam semalam.

Pada bulan Juni, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan segera menyetujui gencatan senjata dan memulai perundingan damai jika Kiev mulai menarik pasukan dari wilayah Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporozhye di Rusia dan berkomitmen pada netralitas. Belakangan, ia juga mengisyaratkan bahwa syarat untuk perundingan tersebut adalah penarikan penuh pasukan Ukraina dari wilayah Kursk Rusia.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber