Petugas imigrasi melecehkan dan menahan Sowore di bandara Lagos

Aktivis hak asasi manusia Nigeria dan mantan calon presiden, Omoyele Sowore, sekali lagi ditahan oleh agen imigrasi Nigeria di Bandara Internasional Murtala Muhammed di Lagos sekembalinya dari Accra, Ghana.

Berita Naija melaporkan bahwa ini menandai insiden lain dalam serangkaian bentrokan yang sedang berlangsung antara Sowore dan pihak berwenang Nigeria.

Penyelenggara gerakan #RevolutionNow awalnya dihentikan oleh petugas imigrasi pada hari Jumat ketika ia meninggalkan Nigeria menuju Accra.

Sekembalinya ke Lagos pada hari Minggu, dia ditahan lagi, namun akhirnya diizinkan pergi setelah beberapa menit terjadi kebingungan di kalangan pihak berwenang, yang diduga melaporkan bahwa namanya ada dalam daftar pengawasan pemerintah.

Berbicara kepada SaharaReporters, Sowore berkata: “Mereka panik; Mereka berlarian, memanggil atasan mereka,” menggambarkan adegan sebelum dia dibebaskan.

Insiden ini mengikuti pola yang berulang kali digambarkan oleh Sowore sebagai pelecehan yang ditargetkan oleh pihak berwenang Nigeria.

Di akun X-nya (sebelumnya Twitter), Sowore merinci bagaimana ia juga dilecehkan saat meninggalkan negara tersebut.

Layanan Imigrasi Nigeria terus menjadikan saya pelecehan dan pelecehan yang tidak beralasan, berulang kali melanggar hak-hak saya,dia menulis di Twitter, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang sekali lagi menyebut daftar pantauan sebagai alasan penundaan tersebut.

Sowore, seorang pengkritik keras pemerintah Nigeria, telah menghadapi berbagai upaya pihak berwenang untuk membatasi aktivismenya.

Penangkapan terbaru ini dilihat oleh Sowore sebagai upaya lain pemerintah untuk mengintimidasi dirinya.

Aktivis tersebut menuduh pemerintah memprioritaskan pengawasan dan pelecehan terhadap para kritikus dibandingkan penangkapan teroris, penjahat, dan pejabat korup.

Ia menyoroti kegagalan pihak berwenang dalam mengambil tindakan terhadap mantan gubernur Negara Bagian Kogi, Yahaya Bello, meskipun ada dugaan korupsi, dan menempatkannya dalam daftar pengawasan.

Pada bulan September, sebuah memo yang bocor mengungkapkan bahwa Departemen Pelayanan Luar Negeri (DSS) telah memerintahkan penangkapan Sowore sekembalinya ke Nigeria, yang memicu kecaman luas.

Sowore mengecam arahan DSS dan menggambarkannya sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk menekan aktivismenya. DSS sebelumnya menahannya di bandara Lagos dan menyita paspornya, namun kemudian membebaskannya setelah protes internasional.

Sumber