Besarnya dampak Brexit terhadap Kota London telah terungkap

Walikota distrik keuangan London mengatakan kepada Reuters bahwa puluhan ribu pekerjaan telah hilang di wilayah tersebut sejak tahun 2016.

Kota London, distrik keuangan bersejarah di ibu kota Inggris, telah kehilangan sekitar 40.000 pekerjaan sejak meninggalkan Uni Eropa pada tahun 2016, kata seorang wali kota setempat kepada Reuters. Michael Mainelli menggambarkan Brexit sebagai: “malapetaka.”

Pada tahun 2016, pemilih Inggris memilih untuk meninggalkan UE dengan mayoritas tipis yaitu 52% berbanding 48%, dan perceraian tersebut diselesaikan pada Januari 2020.

Pada bulan Februari, Bloomberg – mengutip para ekonom di Goldman Sachs – memperkirakan bahwa keluarnya Inggris dari Inggris akan merugikan sekitar 5% dari PDB riil dibandingkan dengan negara-negara ekonomi lainnya. Menurut artikel tersebut, dampak dari Brexit adalah lesunya perekonomian dan melonjaknya biaya hidup karena berkurangnya perdagangan dan hilangnya investasi bisnis.

BACA SELENGKAPNYA:
Para bankir Inggris berharap Trump akan kembali menduduki Gedung Putih – Politico

Dalam artikel hari Rabu, Reuters mengutip pernyataan Mainelli: “Pada tahun 2016, kami mempekerjakan 525.000 karyawan. Saya memperkirakan kami kehilangan kurang dari 40.000.”

Walikota Kota London – yang secara geografis merupakan bagian kecil dari London Raya namun merupakan pusat keuangan global terkemuka – menambahkan bahwa saingannya Dublin, Milan, Paris dan Amsterdam mendapat manfaat paling besar dari eksodus lembaga keuangan dari Inggris.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber