Viacom18 dan Sony bersaing untuk mendapatkan hak media ACC menjelang lelang 20 November

Industri media sedang menyaksikan konsolidasi yang signifikan, terutama di bidang penyiaran kriket.

Viacom18 dari Reliance Industries dan Sony Pictures Networks India (SPNI), juga dikenal sebagai Culver Max Entertainment, telah muncul sebagai yang terdepan dalam perlombaan untuk mendapatkan hak media untuk Asian Cricket Council (ACC). Menurut laporan oleh Masa Ekonomikedua perusahaan memimpin upaya untuk membeli apa yang bisa menjadi bagian penting dari real estate di dunia penyiaran kriket.

Lelang pada 20 November

Awalnya dijadwalkan pada 30 Oktober, lelang elektronik hak media ACC yang sangat dinanti kini telah ditunda hingga 20 November. Namun terdapat ketidakpastian apakah lelang akan dilakukan pada hari tersebut karena bertepatan dengan pemilihan Majelis Maharashtra.

Namun, ekspektasi terhadap acara tersebut terus meningkat seiring Viacom18 dan SPNI mempersiapkan proses penawaran yang kompetitif.

Zee Entertainment tidak ikut dalam perlombaan

Meskipun ada spekulasi bahwa Zee Entertainment mungkin menjadi penawar potensial untuk hak ACC, perwakilan perusahaan telah membantah rumor tersebut. Zee mengklarifikasi bahwa fokusnya saat ini adalah pada manajemen biaya dan profitabilitas daripada memperluas portofolio olahraganya.

Keputusan tersebut kontras dengan langkah Viacom18 dan SPNI, yang secara agresif bersaing untuk mendapatkan posisi yang lebih kuat dalam penyiaran kriket.

Viacom18-Star India mendominasi penyiaran olahraga India

Industri media sedang menyaksikan konsolidasi yang signifikan, terutama di bidang penyiaran kriket. Viacom18, yang saat ini sedang dalam proses merger dengan Star India, diharapkan dapat menciptakan kekuatan media yang bernilai lebih dari Rs 70,000 crore. Entitas yang digabungkan telah memiliki beberapa hak kriket utama, termasuk hak atas Liga Utama India (IPL), Dewan Kriket Internasional (ICC) dan beberapa dewan kriket seperti Afrika Selatan dan Australia.

Sementara itu, usulan merger SPNI dengan Zee dibatalkan awal tahun ini karena masalah yang belum terselesaikan. Namun, memenangkan hak ACC dapat memperkuat penawaran kriket SPNI, yang sudah mencakup hak siar untuk Dewan Kriket Inggris dan Wales (ECB), Kriket Selandia Baru, dan Kriket Sri Lanka.

Apa dampaknya?

Mengamankan hak media ACC akan semakin memperkuat posisi Viacom18 dalam penyiaran kriket, terutama dalam konteks merger yang akan datang dengan Star India. Komisi Persaingan Usaha India (CCI) telah menyetujui merger tersebut dengan syarat, sehingga berhasil mengatasi rintangan besar dan membawa kesepakatan tersebut mendekati penyelesaian.

Seorang eksekutif senior media olahraga yang dikutip dalam laporan tersebut menekankan pentingnya Piala Asia sebagai properti media, terutama mengingat pertandingan India-Pakistan yang didambakan. Pertandingan ini jarang terjadi namun merupakan pilihan yang sangat populer di kalender kriket dan akan menjadi aset berharga bagi penyiar mana pun yang mendapatkan hak ACC.

Pendekatan strategis Sony

Meski persaingannya ketat, SPNI tetap menjadi pesaing yang tangguh. Meskipun Viacom18 telah melakukan investasi signifikan di sejumlah properti kriket, laporan tersebut menunjukkan bahwa Sony mungkin mengambil pendekatan yang lebih terukur, terutama mengingat harga dasar hak ACC sebesar $170 juta.

Bagi Sony, menambahkan hak ACC ke dalam portofolionya akan memperkuat strategi siaran olahraganya dan menyediakan real estat utama di pasar di mana kriket masih menjadi kekuatan dominan.

Pilihan editor

Berita utama


Sumber