INEOS asuhan Sir Jim Ratcliffe kalah di Piala Amerika dari Selandia Baru

INEOS asuhan Sir Jim Ratcliffe gagal meraih Piala Amerika pertama saat Selandia Baru meraih kemenangan pada hari Sabtu.

Kemenangan ini merupakan yang ketiga berturut-turut bagi Tim Emirates Selandia Baru setelah mereka juga mengangkat trofi pada tahun 2017 dan 2021 dan yang kelima secara keseluruhan bagi negara tersebut.

INEOS Britannia, yang dipimpin oleh juara Olimpiade empat kali asal Inggris Sir Ben Ainslie, kalah 7-2 di Barcelona.

Selandia Baru memimpin seri best-of-13 dengan skor 4-0 sebelum kapal Inggris itu membalas dengan dua kemenangan balapan pada hari Rabu.

Namun harapan untuk meraih gelar pertama yang bersejarah pupus ketika sang juara bertahan bangkit kembali dengan tiga poin berturut-turut untuk merebut gelar, mengamankan kemenangan dengan selisih waktu 37 detik.

Piala Amerika adalah trofi tertua dalam olahraga internasional.

Inggris belum pernah memenangkan kompetisi ini dalam 173 tahun sejarahnya dan tampil di final pertama mereka sejak 1964.

“Sambutan yang sangat baik untuk Tim Selandia Baru, kampanye dan tim yang luar biasa, dan menurut saya mereka adalah tim terbaik yang pernah ada di Piala Amerika,” kata Ainslie setelah balapan hari Sabtu dalam kutipan yang dikutip oleh AFP.

“Pada akhirnya tim yang lebih baiklah yang menang. Ini bukanlah akhir dari perjalanan kami, kami bertekad 10 tahun lalu untuk menjuarai Piala Amerika, dan kami semakin dekat setiap saat.

“Caranya adalah terus berjalan dan membawanya pulang lain kali.”

Miliarder Inggris Ratcliffe mendirikan perusahaan kimia INEOS pada tahun 1998, dengan tim pelayaran INEOS Britannia dibentuk pada tahun 2012.

INEOS mengakuisisi 27,7 persen saham di klub Liga Premier Manchester United pada bulan Februari dan membuat heboh awal pekan ini dengan keputusan mereka untuk mengakhiri kontrak duta besar Sir Alex Ferguson sebagai bagian dari upaya berkelanjutan mereka untuk memangkas biaya.

LEBIH DALAM

Bagaimana INEOS Sir Jim Ratcliffe mengambil alih sepak bola dan bisnis Manchester United

(David Ramos/Getty Images)



Sumber