"Kecil, jelek, rusak": Saat-saat seorang tentara Israel berduaan dengan jenazah Yahya Sinwar


New Delhi:

Seorang tentara Israel yang ambil bagian dalam operasi yang menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar menggambarkan menit-menit yang dia habiskan sendirian dengan jenazah Sinwar setelah misi tersebut. Letnan Kolonel Itamar Eitam menceritakan bagaimana dia menemukan Sinwar terbaring di kursi rusak dan menggambarkannya sebagai “sosok kecil, jelek dan rusak”.

“Saya baru saja meninggalkan Rafah. Baru-baru ini saya menatap matanya – Sinwar –. Saya menghabiskan beberapa menit sendirian bersamanya dan memandangnya – sesosok tubuh kecil, jelek, dan rusak tergeletak di sofa yang rusak, “tulis Letnan Kolonel Eitam.

“Begitu banyak rasa sakit yang disebabkan oleh pria ini,” tulisnya. “Saya melihat kota yang hancur dan bahkan merasakan kesakitan terhadap mereka, tapi yang paling penting saya merasa tersinggung – terhina atas nama Tuhan. Karena dia juga pernah menjadi anak-anak dan punya pilihan, dan dia memilih yang jahat. Dia memilih kejahatan. Sungguh suatu penghinaan bahwa dia juga orang yang diciptakan menurut gambarmu. Betapa jauh lebih baiknya dunia saat ini. Kita tidak akan kalah dan kita tidak akan menyerah, kita akan menang, Selamat Natal,” imbuhnya.

Terbunuhnya Yahya Sinwar, dalang serangan maut ke Israel pada 7 Oktober 2023, merupakan pukulan telak bagi Hamas. Pejabat militer Israel mengkonfirmasi bahwa Sinwar ditemukan dan dibunuh selama patroli rutin di Rafah, Gaza selatan, tanpa informasi sebelumnya mengenai keberadaannya.

Menurut juru bicara militer Israel Daniel Hagari, patroli tersebut menemui tiga militan, termasuk Sinwar, ketika mereka melewati Rafah. Setelah berpisah dari kelompoknya, Sinwar bersembunyi di sebuah gedung namun terlacak oleh drone. Video tersebut menunjukkan dia mencoba melakukan tindakan pembangkangan terakhir dengan melemparkan tongkat ke arah drone tersebut beberapa saat sebelum pasukan Israel menetralisirnya.

Analisis forensik mengkonfirmasi identitas Sinwar, dan otopsi menunjukkan adanya luka tembak di kepala. Tidak ada sandera yang ditemukan di dekatnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kematian Sinwar sebagai potensi “awal dari akhir” perang. Namun, keluarga para sandera tetap khawatir dan menyerukan Israel untuk menjamin pembebasan mereka sebelum terjadi eskalasi lebih lanjut.

Setelah kejadian tersebut, Hamas mengaku bertanggung jawab atas kematian Sinwar namun berjanji untuk melanjutkan perlawanannya, dan kelompok militan tersebut mengatakan pembunuhan Sinwar hanya akan memperkuat tekad mereka.



Sumber