Informasi rahasia intelijen AS bocor, dokumen menunjukkan rencana Israel terhadap Iran


New Delhi:

Dua dokumen rahasia intelijen AS telah bocor, diduga mengungkapkan persiapan militer Israel untuk potensi serangan terhadap Iran, New York Times dilaporkan. Dokumen dari Badan Intelijen Geospasial Nasional (NGA) – “bertanggung jawab untuk menganalisis gambar dan informasi yang dikumpulkan oleh satelit mata-mata AS” – memberikan wawasan tentang latihan militer Israel dan kesiapan operasional.

Kedua dokumen tersebut, bertanggal 15 dan 16 Oktober, disebarluaskan di Telegram melalui akun-akun yang sebagian besar terkait dengan sentimen pro-Iran. Mereka memberikan analisis rinci terhadap citra satelit yang menunjukkan latihan militer Israel yang tampaknya merupakan persiapan untuk serangan balasan terhadap Iran. Potensi serangan ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan menyusul penembakan rudal Iran pada tanggal 1 Oktober, yang merupakan pembalasan atas serangan Israel sebelumnya.

UNTUK MEMBACA | ‘Kesalahan serius’: Netanyahu tentang upaya ‘kudeta’ Hizbullah

Salah satu dokumen berjudul “Israel: Angkatan Udara Melanjutkan Persiapan untuk Menyerang Iran” dan menggambarkan latihan Israel baru-baru ini yang tampaknya merupakan uji coba potensi operasi militer melawan Iran. Persiapan ini dilaporkan mencakup operasi pengisian bahan bakar di udara, misi pencarian dan penyelamatan, dan reposisi sistem rudal untuk mengantisipasi potensi serangan Iran. Dokumen kedua mengungkap upaya Israel memindahkan amunisi dan peralatan militer lainnya ke lokasi strategis.

Meskipun dokumen tersebut menggambarkan gerakan dan latihan militer Israel, dokumen tersebut tidak memuat citra satelit. Intelijen AS yang dikumpulkan dari foto-foto ini menunjukkan bahwa Israel sedang bersiap untuk menyerang, namun tidak jelas apakah dokumen tersebut mengungkapkan keseluruhan rencana Israel terhadap Iran.

Tanggapan AS

Menurut laporan, kebocoran tersebut menimbulkan kekhawatiran langsung di dalam pemerintahan AS. Para pejabat AS berbeda pendapat mengenai tingkat keparahan kebocoran tersebut, dan beberapa pihak meremehkan dampaknya mengingat dokumen tersebut tidak mengungkapkan kemampuan baru AS. Namun, pihak lain khawatir mengenai pengungkapan rencana militer sensitif Israel, terutama pada saat ketegangan meningkat di Timur Tengah.

Presiden Joe Biden, ketika ditanya dalam perjalanannya baru-baru ini ke Jerman apakah dia mengetahui rencana serangan Israel terhadap Iran dan target-targetnya, menjawab dengan singkat “ya dan ya,” namun menolak memberikan rincian.

Meskipun sumber pasti kebocoran tersebut masih belum diketahui, informasi awal menunjukkan bahwa dokumen tersebut mungkin diambil oleh pegawai pemerintah tingkat rendah di AS. Investigasi bersama yang dilakukan Pentagon, badan intelijen AS, dan FBI sedang berlangsung untuk mengetahui bagaimana informasi tersebut bocor dan apakah dokumen lebih lanjut akan menyusul.


Sumber