Mengapa peralihan ke kendaraan listrik “masuk akal”? Menjelaskan CEO Charge Zone


New Delhi:

Kartikey Hariyani, pendiri dan CEO jaringan pengisian kendaraan listrik (EV) Charge Zone, saat berbicara di NDTV Global Summit 2024, menjelaskan mengapa peralihan ke kendaraan listrik masuk akal.

“Di India, kendaraan atau mobil listrik digunakan untuk memberikan mobilitas pribadi. 80 persen kebutuhan mobilitas konsumen India kurang dari 51 ka per hari. Jadi dengan statistik ini, kendaraan listrik menjadi pilihan yang wajar untuk diadopsi, namun hal ini juga menimbulkan pertanyaan apakah biayanya masuk akal. “Kemudian Anda sebagai konsumen individu akan mengatakan saya tidak membutuhkan kendaraan listrik atau imbalannya tidak terlalu menarik,” ujarnya.

Namun Hariyani bersikeras bahwa “ada kabar baik di mana-mana.”

“Sejauh ini ada dua perubahan dalam industri. Selama dua kuartal terakhir, harga baterai telah berkurang setengahnya. Kabar baik kedua adalah beberapa OEM (produsen peralatan asli) telah meluncurkan baterai sebagai layanan, yang berarti baterai dan pengisian daya akan secara efektif menjadi sistem bahan bakar, sehingga Anda akan membeli mobil tanpa biaya baterai, yang artinya ( itu akan) sebanding dengan harga mobil bensin ” – katanya.

Hariyani menekankan bahwa pertimbangan yang cermat harus diberikan pada bagaimana jaringan pengisian direncanakan.

“Di setiap segmen kendaraan listrik, para pelaku industri sudah mulai berinvestasi di dalamnya. Standar dibangun di dalamnya enam tahun lalu. Belakangan, ekosistem lokal memainkan peran penting. Lokalisasi terjadi di semikonduktor dan elektronika daya. Hari ini kami siap dengan charger yang terlokalisasi baik untuk kendaraan roda tiga maupun roda empat,” ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa meskipun pengisian cepat merupakan kunci peluncuran kendaraan listrik, hal ini tidak hanya berlaku pada mobil penumpang tetapi juga pada bus dan truk.

“Untuk perusahaan pengisian daya seperti kami, ketika kami memulainya pada tahun 2019, ada tunas hijau di pasar seputar mobil listrik, kemudian bus listrik mulai bermunculan. Dan hari ini kita menyaksikan pemutaran perdana truk listrik. Pengaktifan akan menjadi prioritas. Dengan kata lain, pengisian daya di jalan raya adalah prioritas nomor satu kami. Kami telah melistriki 33.000 km jalan raya di India. Pengisian cepat sangat penting, saya tidak akan bisa mendapatkan uang bahkan seumur hidup saya. Bus antar kota dan truk antar kota akan menjadi pendukung terbesar,” tambahnya.

Sebelumnya pada hari itu, Perdana Menteri Narendra Modi menekankan pentingnya energi bersih untuk masa depan yang lebih baik, dengan menyatakan bahwa “energi bersih adalah kebutuhan saat ini”.

Pada COP26, India berkomitmen untuk mengurangi proyeksi emisi karbon dioksida sebesar 1 miliar ton pada tahun 2030 dan mencapai emisi nol bersih pada tahun 2070. Komitmen ini memerlukan transisi cepat ke sumber energi terbarukan.



Sumber