Desa-desa di Bicol masih terendam air karena curah hujan Kristine mencapai rekor tertinggi

UNTUK MEMBACA: PEMBARUAN LANGSUNG: Badai Tropis Kristine

Operasi pencarian dan penyelamatan di Zona 6, Libon, Albay pada 23 Oktober 2024. | FOTO: Halaman Facebook Resmi Distrik Penjaga Pantai Bicol

GUINOBATAN, Albay – Sekitar 356 desa di 54 kota besar dan kecil di wilayah Bicol masih terendam banjir pada hari Rabu menyusul rekor hujan lebat yang dibawa oleh Badai Tropis Kristine (nama internasional: Trami).

Kantor Pertahanan Sipil (OCD) di Bicol memperkirakan jumlah korban akan meningkat seiring dengan semakin banyaknya laporan yang masuk dari tim tanggap bencana setempat, yang kewalahan dengan upaya penyelamatan dan pemberian bantuan yang sedang berlangsung.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Juru bicara TOC Gremil Alexis Naz mengatakan kepada Inquirer bahwa unit pemerintah daerah masih fokus menanggapi permintaan bantuan yang mendesak, sehingga menyebabkan keterlambatan dalam penyampaian laporan rinci.

Di Daet, Camarines Norte, Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (Pagasa) mencatat curah hujan 24 jam tertinggi sejak tahun 1920-an.

Sejak Selasa pagi hingga Rabu pagi, Kristine mengeluarkan curah hujan sebanyak 528,5 milimeter, melampaui rekor sebelumnya sebesar 507,5 milimeter pada Desember 2000.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Rekor baru ini hampir dua kali lipat rekor maksimum pada bulan Oktober yaitu 283,5 milimeter yang tercatat pada tahun 1973.

Artikel berlanjut setelah iklan ini

Kota Legazpi di Albay juga mencatat rekor curah hujan tertinggi pada bulan Oktober, yaitu 431 milimeter dalam 24 jam, melampaui rekor sebelumnya sebesar 282,7 milimeter pada 25 Oktober 2020.

Curah hujan harian tertinggi yang pernah tercatat di Legazpi adalah 484,6 milimeter pada tanggal 3 November 1967.

Hotline darurat Penjaga Pantai Filipina

GRAFIS: Ed Lustan


Tidak dapat menyimpan tanda tangan Anda. Silakan coba lagi.


Langganan Anda berhasil.



Sumber