CBN berupaya untuk mengakhiri ketergantungan pasar valuta asing pada intervensi – Wakil Gubernur

Bank Sentral Nigeria telah menyatakan bahwa terdapat langkah-langkah untuk memastikan bahwa pasar valas tidak bergantung pada intervensi bank utama untuk pasokan dan stabilitas.

Deputi Gubernur Bidang Kebijakan Ekonomi CBN, Mohammed Abdullahi, mengungkapkan hal tersebut dalam paparannya di sela-sela pertemuan Bank Dunia/IMF yang digelar di Washington, DC.

Acara yang disebut Nigeria Investment Forum ini dihadiri oleh para pakar kebijakan, analis pasar, investor dan organisasi masyarakat sipil.

Abdullahi mencatat bahwa CBN berencana untuk meningkatkan pasokan secara organik tanpa intervensinya dari waktu ke waktu, dengan tetap menjaga keseimbangan pasar.

“Meskipun Anda mungkin melihat kami melakukan intervensi dari waktu ke waktu, kami berusaha memastikan bahwa pasar tidak bergantung pada intervensi Bank Sentral.

“Saya pikir kami sedang mencari kondisi agar pasar kembali semaksimal mungkin untuk meningkatkan pasokan secara organik, tanpa Bank Sentral harus terus-menerus mengeluarkan uang,” kata Wakil Gubernur.

Dirjen mengatakan ada peningkatan signifikan dalam aliran pengiriman uang dalam beberapa waktu terakhir karena reformasi yang diterapkan.

Dia mencatat bahwa permintaan dolar didorong oleh ketidakpastian di kalangan masyarakat, dengan asumsi masyarakat bahwa mungkin ada kekurangan dolar di pasar.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pasokan valuta asing di pasar, CBN terus melakukan intervensi dari waktu ke waktu.

Bulan lalu, Bank Sentral Nigeria mengungkapkan bahwa mereka menjual $20,000 kepada setiap operator Bureau de Change dengan harga N1,580 per dolar AS.

Hal tersebut diungkapkan bank dalam surat edaran yang ditujukan kepada seluruh operator Bureau De Change di Nigeria dan masyarakat umum.

Dalam surat edaran yang ditandatangani Pj Direktur Departemen Perdagangan dan Valuta Asing, WA Kanya, CBN juga mengarahkan setiap BDC untuk menjual dolar kepada pelanggan yang memenuhi syarat dengan harga tidak melebihi satu persen di atas harga pembelian.

“Ini untuk menginformasikan Bureau De Change Operators (BDC) dan masyarakat umum bahwa kami menyediakan lebih banyak likuiditas ke pasar,” ujarnya.

Sumber