Perwakilan mengklarifikasi laporan pemanggilan Wike, Ditjen DSS dan lain-lain

Ketua Komite Keamanan dan Intelijen Nasional DPR Ahmed Satomi menegaskan DPR tidak memanggil Menteri Wilayah Ibu Kota Federal (FCT), Nyesom Wike, maupun Direktur Jenderal Departemen Pertahanan. Pelayanan Negara (DSS). ), Oluwatosin Ajayi, tentang meningkatnya angka kejahatan di FCT.

Berita Naija melaporkan bahwa klarifikasi ini menyusul mosi penting publik yang diajukan pada hari Selasa oleh Ismail Dabo Haruna, mengatasi peningkatan aktivitas kriminal yang meresahkan, khususnya oleh kelompok yang dikenal sebagai operator “One Chance” di Abuja.

Mosi tersebut menyerukan penyelidikan oleh komite gabungan DPR di FCT, Polisi dan Intelijen Nasional mengenai masalah ini.

Berbicara kepada wartawan di Majelis Nasional pada hari Rabu, Satomi menekankan bahwa bertentangan dengan pemberitaan media, tidak ada panggilan yang diberikan kepada Wike atau Ajayi.

“Ada kesalahpahaman mengenai mosi yang diajukan kemarin (Selasa) oleh Dabo Haruna, yang berkaitan dengan pembunuhan ajudan legislatifnya, Nona Nimah Sulaiman, dan kebutuhan mendesak untuk mengatasi ancaman penjahat ‘One Chance’ di FCT.”, kata Satomi.

Ia menjelaskan, meski usulan tersebut telah diterima dan diteruskan ke panitia terkait untuk ditindaklanjuti, namun tidak ada pemanggilan langsung terhadap staf mana pun.

Sebaliknya, Satomi mengatakan komite-komite tersebut ditugaskan untuk melakukan penyelidikan menyeluruh dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan utama, termasuk Menteri FCT, Komisaris Polisi FCT dan Direktur Jenderal DSS, untuk membawa mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan atas kejahatan tersebut.

Satomi juga meyakinkan bahwa komite gabungan sedang bersiap untuk memulai tugas legislatifnya, yang mencakup bekerja sama dengan badan keamanan untuk mengatasi kegiatan kriminal dan membawa pembunuh Nimah Sulaiman ke pengadilan.

Ia memuji Direktur Jenderal DSS yang baru, dan menggambarkannya sebagai seorang profesional intelijen berpengalaman yang diharapkan memainkan peran penting dalam memerangi kejahatan di Abuja.

Nimah Sulaiman, seorang pembantu legislatif, diculik oleh kelompok bersenjata pada 17 Oktober 2024, dekat Bannex Junction, Abuja, saat menuju Distrik Jahi. Meskipun keluarganya membayar uang tebusan, dia dibunuh secara tragis oleh para penculiknya.

Pos Reps mengklarifikasi laporan penarikan kembali Wike, DSS DG, dan lainnya muncul pertama kali di Naija News.

Sumber