MANILA, Filipina – Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengatakan 10.015 orang terdampar di pelabuhan di seluruh negeri pada Jumat pagi, 25 Oktober, masih akibat dampak Badai Tropis Kristine (nama internasional: Trami) yang parah.
Dalam sebuah laporan, PCG mengatakan orang-orang yang terdampar termasuk penumpang, pengemudi truk dan pembantu muatan, serta 2.691 muatan bergulir; 98 kapal; dan 17 banca juga terpaksa tetap berada di 126 pelabuhan di Tanah Air.
PCG menambahkan, cuaca buruk yang disebabkan oleh Kristine juga membuat 322 kapal dan 282 kapal motor tidak punya pilihan selain menghentikan pelayaran dan mencari perlindungan.
UNTUK MEMBACA: Kristine menumpahkan hujan selama 2 bulan, menyebabkan 40 orang tewas dan kota-kota terendam banjir
Pelabuhan Bicol memiliki jumlah orang terdampar tertinggi yaitu 4.247 orang. Disusul pelabuhan Visayas Timur dan Visayas Barat dengan 2.596 dan 1.112 orang terdampar.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
PCG mengatakan penghitungannya merupakan hasil pemantauan pada Jumat pukul 04.00 hingga 08.00.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
BACA: Kristine menyebabkan banjir, tanah longsor, pemadaman listrik
Administrasi Layanan Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (Pagasa) mengatakan dalam buletin topan pukul 11 pagi pada tanggal 25 Oktober bahwa Kristine dapat keluar dari wilayah tanggung jawab Filipina pada Jumat sore.
Pagasa juga mengatakan pusat Kristine terakhir ditandai 255 kilometer barat-barat laut Bacnotan, La Union, bergerak ke arah barat-barat laut dengan kecepatan 15 kilometer per jam (km/jam), mempertahankan kecepatan angin maksimum 95 km/jam dan hembusan angin kencang. dari 115 km/jam.
Kristine merupakan topan ke-11 yang melanda Filipina pada tahun 2024.