Israel menargetkan instalasi militer Iran sebagai serangan balasan

Israel mengebom sasaran militer di Iran pada hari Sabtu, menewaskan sedikitnya dua tentara.

Israel memperingatkan bahwa Iran akan “membayar harga yang mahal” jika mereka menanggapi serangan tersebut, dan Amerika Serikat serta Inggris menuntut agar Teheran tidak semakin meningkatkan konflik.

Republik Islam bersikeras bahwa mereka mempunyai “hak dan kewajiban” untuk mempertahankan diri, sementara sekutunya di Lebanon, Hizbullah, mengatakan pihaknya menargetkan pangkalan udara di Israel selatan dan pangkalan intelijen di utara.

Israel melancarkan serangan udara terhadap Iran
Tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis tentara Israel pada 26 Oktober 2024 menunjukkan juru bicara militer Laksamana Muda Daniel Hagari menyerukan kepada masyarakat Israel untuk “waspada dan waspada” saat melakukan serangan terhadap sasaran militer di Iran.

Mengonfirmasi serangan tersebut setelah ledakan dan tembakan antipesawat bergema di sekitar Teheran, militer Israel mengatakan telah menyerang pabrik rudal dan instalasi militer Iran di beberapa wilayah.

“Serangan balasan telah selesai dan misi telah selesai,” sementara pesawat Israel “kembali dengan selamat,” tambah juru bicara militer.

Iran mengkonfirmasi bahwa serangan Israel menargetkan situs militer di provinsi Teheran, sekitar ibu kota dan tempat lain di negara itu, dengan mengatakan serangan itu menyebabkan “kerusakan terbatas” tetapi menewaskan dua tentara.

“Iran mempunyai hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri dari tindakan agresi asing,” kata Kementerian Luar Negeri, mengutip pasal 51 Piagam PBB.

Israel berjanji akan membalas setelah tanggal 1 Oktober, ketika Iran menembakkan sekitar 200 rudal, yang merupakan serangan langsung kedua terhadap musuh bebuyutannya. Sebagian besar rudal berhasil dicegat, namun satu orang tewas.

AFP

Sumber