Masih Belum Ada Kesepakatan: SAG-AFTRA Terus Menyerang Pengembang Video Game Besar Saat Para Pihak Ingin Menjadwalkan Lebih Banyak Negosiasi

SAG-AFTRA akan melanjutkan serangannya terhadap perusahaan video game besar karena negosiasi perjanjian baru telah diperpanjang lagi.

Negosiasi mengenai Perjanjian Media Interaktif yang baru dilanjutkan pada hari Rabu, menandai tanggal negosiasi resmi pertama antara kedua pihak sejak SAG-AFTRA menyerukan mogok kerja pada bulan Juli. Negosiasi terus berlanjut, namun para pihak telah beroperasi tanpa kontrak sejak November 2022.

Sejauh ini, belum ada tanggal baru yang diumumkan dan pemogokan masih berlaku hingga kesepakatan baru tercapai.

Kecerdasan buatan telah dan terus menjadi kendala utama dalam negosiasi ini. Kontrak tersebut mencakup pengambilan suara dan pertunjukan video game, dan serikat pekerja telah berulang kali menyuarakan kekhawatiran tentang bagaimana AI dapat berdampak negatif terhadap profesi-profesi ini.

Selama tiga bulan terakhir, SAG-AFTRA telah melakukan piket intermiten di beberapa kantor perusahaan video game di Los Angeles, termasuk WB Games dan Disney Character Voices. Serikat pekerja belum mengumumkan adanya piket baru, yang terakhir dilakukan minggu lalu, sesaat sebelum perundingan dilanjutkan.

Pukulan lain terhadap bisnis besar adalah bahwa serikat pekerja telah menandatangani perjanjian dengan lebih dari 100 perusahaan dan pengembang video game lainnya, yang telah menyetujui persyaratan yang menurut SAG-AFTRA juga diusulkan kepada unit perundingan bisnis besar yang beranggotakan 10 orang ini. .

Perusahaan gamer yang terkena dampak adalah Activision Productions, Blindlight, Disney Character Voices, Electronic Arts Productions, Formosa Interactive, Insomniac Games, Llama Productions, Take 2 Productions, dan WB Games.

Dalam pernyataan terbaru mereka kepada Deadline, juru bicara perusahaan video game tersebut menolak karakterisasi negosiasi yang dilakukan SAG-AFTRA, dengan mengatakan bahwa perusahaan tersebut “bekerja keras untuk menyampaikan proposal dengan persyaratan yang masuk akal yang melindungi hak-hak seniman dan, pada saat yang sama, memastikan kami dapat terus menggunakan teknologi tercanggih untuk menciptakan pengalaman hiburan yang luar biasa bagi para penggemar.”

Sumber