Apakah perjanjian damai di Gaza mungkin terjadi setelah terbunuhnya Yahya Sinwar?

Para pemimpin berkumpul di Doha untuk putaran perundingan gencatan senjata lainnya, dengan harapan besar.

Setelah tertunda selama berbulan-bulan, perundingan gencatan senjata di Gaza telah dilanjutkan kembali di ibu kota Qatar, Doha.

Kepala badan intelijen luar negeri Israel, Mossad, dan kepala CIA bertemu dengan perdana menteri Qatar dengan harapan dapat memajukan negosiasi.

Menurut Israel dan Amerika Serikat, pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar harus membuka jalan bagi perjanjian perdamaian yang akan mengakhiri perang di Gaza dan memungkinkan pembebasan tahanan yang tersisa di Gaza.

Putaran perundingan terakhir terjadi setelah serangkaian pembunuhan yang ditargetkan terhadap para pemimpin di Gaza dan Lebanon oleh Israel.

Namun bisakah perundingan tersebut benar-benar menghasilkan terobosan?

Pembawa acara:

Hashem Ahelbarra

Tamu

Salman Shaikh – mantan pejabat PBB yang menjadi penasihat utusan perdamaian PBB untuk Gaza, Yerusalem dan Lebanon.

Hafsa Halawa – konsultan politik yang berspesialisasi di Timur Tengah dan Afrika Utara dan pemegang beasiswa dari Middle East Institute.

Alon Pinkas – mantan penasihat perdana menteri Israel Shimon Peres dan Ehud Barak.

Sumber