Ketua Majelis Negara Bagian Borno, Rt. Abdulkarim Lawan menyatakan keprihatinan serius terhadap keamanan Wakil Presiden Kashim Shettima.
Lawan menyoroti bahwa nyawa wakil presiden terancam oleh berulangnya penggunaan pesawat kepresidenan yang “cacat” untuk pertemuan internasional.
Kekhawatiran ini muncul setelah Wakil Presiden Shettima secara tiba-tiba membatalkan jadwal kehadirannya di KTT Persemakmuran di Samoa.
Pembatalan tersebut terjadi menyusul kejadian tak terduga di Bandara JFK New York, dimana pesawat mengalami kerusakan parah akibat bertabrakan dengan benda asing saat transit.
Penasihat Khusus Presiden Bola Tinubu Bidang Informasi dan Strategi, Bayo Onanuga merinci, kerusakan kaca depan dan bagian penting lainnya pada pesawat membuat rencana perjalanan Wapres batal.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan di Maiduguri, ibu kota Negara Bagian Borno, Presiden Lawan mendesak Pemerintah Federal untuk membeli pesawat baru untuk Wakil Presiden Shettima.
Dia menekankan bahwa pesawat tersebut telah terlibat dalam berbagai insiden baru-baru ini, yang tidak hanya membahayakan keselamatan Wakil Presiden, tetapi juga menimbulkan keraguan tentang keandalan mesin yang dimilikinya.
Lawannya berkata: “Saya ingin bersimpati kepada pemerintah Nigeria, khususnya kantor Wakil Presiden, kru dan stafnya atas kejadian naas di Bandara JFK di New York, AS.
“Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Allah (Tuhan) karena telah menyelamatkan nyawa Wakil Presiden kita tercinta, Senator Kashim Shettima, dan mereka yang berada di dalam pesawat naas Wakil Presiden tersebut, bahkan ketika saya mendesak pemerintah Nigeria untuk menuntut a penyelidikan penuh dan tepat waktu dari pemerintah Amerika Serikat atas insiden yang menimpa pesawat Wakil Presiden Kashim Shettima di salah satu lokasi teraman di dunia.
“Nyawa Wakil Presiden dan awak/stafnya terancam jika menggunakan pesawat kepresidenan yang sudah tua dan cacat. Oleh karena itu, ada kebutuhan mendesak untuk membeli pesawat baru untuk Senator Kashim Shettima untuk mencegah terulangnya kecelakaan udara.”
