LIGAO CITY — Operasi bantuan di provinsi Camarines Sur dan Albay terus menghadapi kendala karena banyak jalan yang tidak dapat dilalui akibat dampak badai tropis Kristine (nama internasional: Trami) yang parah di wilayah Bicol.
Di desa Panoypoyan di kota Bula, barang-barang bantuan dikirimkan ke warga melalui dua helikopter kepresidenan. Desa Pantao di kota Libon masih terisolasi akibat longsor yang belum terselesaikan.
“Warga sekarat karena kelaparan. Saya menyerukan kepada DPWH untuk mempercepat penghapusan penghalang jalan,” kata Walikota Wilfredo “Das” Maronilla dalam sebuah wawancara.
Tim penyelamat mengambil jalan memutar selama 3-4 jam melalui Pioduran dan Donsol, Sorsogon, untuk mencapai daerah yang terkena dampak dengan air dan makanan, kata walikota.
BACA: PERHATIKAN: Upaya penyelamatan Albay meningkat di tengah banjir yang dipicu Kristine
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Di desa-desa yang dilanda banjir parah, petugas berseragam menggunakan perahu karet untuk membantu warga.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
Pada hari Jumat, 16 perahu karet bermotor dikirim ke Bandara Internasional Bicol di Daraga, Albay melalui pesawat C-130 yang dikirim oleh Ketua DPR Martin Romualdez dan Ketua Alokasi dan Perwakilan dari daftar partai Ako Bicol, Elizaldy Co.
Perahu-perahu tersebut didistribusikan ke seluruh Camarines Sur untuk membantu operasi penyelamatan dan mendukung distribusi bantuan.
Polisi setempat menggunakan peralatan desalinasi air untuk mengatasi kekurangan air minum akibat badai.
Batalyon 5 Mobile Force juga menyediakan lebih dari 5.800 liter air minum yang telah disaring kepada 220 keluarga di kota Oas dan Polangui dari 24 hingga 25 Oktober, kata Brigjen Polisi Andre Dizon, direktur polisi Bicol.
Dizon mengatakan polisi juga bersiaga tinggi untuk mencegah kemungkinan penjarahan di wilayah terdampak. INQ
BACA: Dampak Kristine di Camarines Sur: 9 dari 36 kota masih terendam banjir