Pengadilan Thailand menolak kasus terhadap tujuh pejabat dalam kasus pembantaian tahun 2004

Pengadilan di Thailand selatan pada hari Senin menolak dakwaan terhadap tujuh mantan pejabat dan pejabat keamanan negara atas pembantaian 85 pengunjuk rasa Muslim pada tahun 2004.

Pembantaian Tai Bai, demikian sebutan populernya, terjadi pada tanggal 25 Oktober 2004, ketika pasukan keamanan menembaki pengunjuk rasa di luar kantor polisi di kota Tak Bai di Narathiwat, menyebabkan tujuh orang tewas, sementara sekitar 1.300 lainnya tewas. ditangkap.

78 orang lainnya mati lemas setelah ditumpuk di belakang truk militer Thailand, dengan tangan terikat di belakang punggung, ketika mereka ditahan selama protes.

Namun, tidak ada tuntutan yang diajukan terhadap pihak berwenang hingga Agustus 2024, dan Komandan Wilayah Angkatan Darat ke-4, pada saat kejadian, Pisal Wattanawongki, didakwa dalam kasus tersebut.

Kasus yang diajukan oleh keluarga korban dibatalkan oleh pengadilan karena tidak cukup bukti untuk mengajukan dakwaan dan tidak ada tersangka yang diajukan ke pengadilan dalam kasus tersebut.

Selain itu, pengadilan mencatat bahwa undang-undang pembatasan 20 tahun dalam kasus tersebut telah berakhir pada hari Jumat.

Tujuh pejabat, termasuk mantan perwira senior militer, yang dicari dalam kasus ini, menghindari penangkapan sampai kasus tersebut selesai.

Pengadilan Narathiwat, dalam pernyataan tertanggal 28 Oktober, menyatakan bahwa karena terdakwa belum ditangkap dan hadir, kasus tersebut ditutup dan tidak dapat dibuka kembali.

Berbicara kepada wartawan di luar pengadilan, pengacara keluarga korban, Ratsada Manooratsada, mengatakan meski hasilnya sudah diharapkan, tim kuasa hukum akan mencari alternatif lain untuk mengetahui apakah polisi sengaja menunda kasus tersebut hingga jatuh tempo.

“Hukum pembatasan dalam mengenang rakyat tidak akan pernah habis masa berlakunya,” ujarnya.

Sumber