MANILA, Filipina — Menyusul kehancuran akibat badai tropis Kristine (nama internasional: Trami) yang parah di Bicol, seorang anggota parlemen telah mengusulkan pembangunan fasilitas pengumpulan air skala besar di seluruh wilayah untuk mengurangi banjir saat badai dan mengatasi kekurangan air selama musim kemarau .
Perwakilan Zaldy Co dari daftar partai Ako Bicol menjelaskan bahwa pengelolaan air melalui fasilitas ini akan “menguntungkan irigasi dan memenuhi kebutuhan air perumahan.”
BACA: Robredo mengecam data ‘tidak bertanggung jawab’ kota Naga mengenai operasi bantuan
“Dengan perbaikan irigasi, kita bisa menargetkan dua hingga tiga kali panen padi per tahun, sama seperti Jepang,” ujarnya dalam keterangannya, Rabu.
Sebagai contoh, Co menyebutkan struktur penahan air enam lantai di Bonifacio Global City di Taguig, yang menampung air hujan dan menyimpannya di bawah tanah sehingga kecil kemungkinan terjadinya banjir di permukaan tanah.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
“Fasilitas ini, jelasnya, akan membantu mengelola air banjir dan berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan pangan dengan mendukung peningkatan produksi beras,” demikian pernyataannya.
Artikel berlanjut setelah iklan ini
“Air yang disimpan dapat menjadi sumber daya yang berharga selama musim panas, menyediakan irigasi dan air minum. Inisiatif ini mendukung ketahanan pangan dan ketahanan iklim di kawasan ini,” tambahnya.
Lebih lanjut, anggota parlemen tersebut mengungkapkan “diskusi yang sedang berlangsung untuk membuat sistem terowongan melalui pegunungan Bicol untuk mempercepat pengalihan air ke laut.”
Dia menjelaskan bahwa terowongan ini akan berfungsi sebagai “sistem bongkar muat, yang memungkinkan [locals] untuk melepaskan kelebihan air banjir selama kejadian cuaca ekstrem.”
Wilayah Bicol paling terkena dampak bencana Kristine, dengan membanjiri tanaman dan desa, merobohkan atap, menumbangkan pohon, dan merobohkan tiang listrik.
Berdasarkan data terbaru dari Dewan Nasional Pengurangan Risiko dan Manajemen Bencana, Kristine telah berdampak pada lebih dari tujuh juta orang di seluruh negeri.
Sebanyak 145 orang dilaporkan tewas akibat badai tersebut, 46 di antaranya berada di wilayah Bicol.