Menurut laporan IDF, serangan itu bertujuan untuk menahan ‘operator teroris’ yang memiliki hubungan dengan Iran.
Israel melakukan serangan penahanan di Suriah “agen teroris” terkait dengan Iran, kata militer Israel pada hari Minggu. Pernyataan tersebut menandai pertama kalinya sejak eskalasi konflik di Timur Tengah tahun lalu dimana Israel mengakui bahwa pasukannya beroperasi di wilayah Suriah.
Dalam beberapa pekan terakhir, negara Yahudi tersebut telah mengintensifkan kampanyenya melawan gerakan Islam Hizbullah, melancarkan serangan darat di Lebanon dan menembakkan roket ke Iran.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) tidak mengatakan kapan operasi di Suriah itu dilakukan. Namun, AP mengutip stasiun radio pro-pemerintah Suriah pada hari Minggu yang melaporkan bahwa pasukan Israel melakukan: “operasi penculikan” musim panas dan targetnya adalah seorang pria di selatan negara itu.
Seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai warga negara Suriah Ali Soleiman al-Assi ditahan “selama operasi khusus IDF yang digerakkan oleh intelijen” – kata militer Israel dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu di platform X (sebelumnya Twitter).
Al-Assi, yang dianggap oleh IDF sebagai agen jaringan teroris Iran, tinggal di daerah Saida di Suriah selatan, sekitar 60 km dari perbatasan dengan Israel. Militer Israel menuduhnya melakukan hal ini “mengumpulkan informasi intelijen tentang tentara IDF di daerah perbatasan untuk kegiatan teroris di masa depan.”
“IDF tidak akan mengizinkan proksi Iran di Suriah selatan untuk melakukan operasi dan mengancam warga sipil Israel,” tambahnya. kata pernyataan itu.
Selama setahun terakhir, Israel telah melakukan beberapa serangan udara di Suriah, menargetkan anggota Hizbullah dan pejabat Iran. Iran adalah sekutu gerakan Syiah dan Damaskus. IDF sebelumnya belum pernah mempublikasikan serangan darat apa pun terhadap negara tersebut.
Pada bulan September, Israel secara signifikan meningkatkan kampanyenya melawan kelompok militan Syiah, meluncurkan Operasi Panah Utara untuk menyerang sasaran Hizbullah di Lebanon selatan.
Kementerian Luar Negeri Israel dan IDF mengatakan demikian “mati” hampir seluruh pemimpin militer senior Hizbullah, termasuk sekretaris jenderal gerakan tersebut Hassan Nasrallah dan calon penggantinya Hashem Safieddine.
Pada bulan April, Israel melancarkan serangan udara terhadap kompleks kedutaan Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan 16 orang, termasuk delapan perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan dua warga sipil Suriah.
BACA SELENGKAPNYA:
Iran akan menyerang Israel dalam beberapa hari – media
Dalam spiral kekerasan yang meningkat, Israel melakukan serangkaian serangan terhadap sasaran di Iran pekan lalu sebagai respons terhadap rentetan roket yang ditembakkan Iran ke negara Yahudi tersebut pada awal Oktober. Teheran dilaporkan berencana membalas Israel menjelang pemilihan presiden AS yang dijadwalkan pada 5 November.
Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial: