WASHINGTON – Pemerintahan Biden pada hari Kamis memperingatkan Iran akan tanggapan “cepat dan keras” dari komunitas internasional jika Teheran memasok rudal balistik ke Rusia.
Peringatan AS muncul setelah Reuters melaporkan awal pekan ini bahwa Republik Islam mengirim senjata ampuh ke Moskow.
Berbicara pada konferensi virtual dengan wartawan, juru bicara Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih John Kirby mengatakan Washington belum melihat konfirmasi bahwa rudal tersebut dipindahkan dari Iran ke Rusia.
Reuters secara eksklusif melaporkan pada hari Rabu bahwa Iran telah memasok Rusia dengan sejumlah besar rudal balistik permukaan-ke-permukaan yang kuat, mengutip enam sumber, sebuah langkah yang menggambarkan semakin dalamnya kerja sama militer antara kedua negara yang terkena sanksi AS.
“Dalam laporan pers ini, Iran dengan jelas menunjukkan bahwa mereka akan mengirim rudal balistik ke Rusia dan kami tidak punya alasan untuk percaya bahwa mereka tidak akan melakukannya,” kata Kirby.
“Dari pihak kami, kami akan membawa masalah ini ke Dewan Keamanan PBB,” tambahnya. “Kami akan menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran. Dan kami akan mengoordinasikan opsi respons lainnya dengan sekutu dan mitra kami di Eropa dan negara lain.”
BACA: Presiden Iran bantah kirim senjata ke Rusia dan kritik AS
Pasokan sekitar 400 rudal Iran mencakup sebagian besar senjata balistik jarak pendek Fateh-110 seperti Zolfaghar, kata tiga sumber Iran kepada Reuters. Rudal yang dapat bergerak di jalan raya ini mampu mencapai sasaran pada jarak antara 300 km dan 700 km (186 mil dan 435 mil), kata para ahli.
Pengiriman tersebut dimulai pada awal Januari setelah kesepakatan diselesaikan dalam pertemuan di Teheran dan Moskow akhir tahun lalu antara pejabat militer dan keamanan Iran dan Rusia, kata salah satu sumber Iran.
Drone Shahed buatan Iran yang dipasok ke Moskow telah memainkan peran penting dalam serangan Rusia terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina, namun pasokan rudal balistik akan menjadi tanda kerja sama yang lebih dalam.
Iran telah memberi Rusia sejumlah besar drone, bom udara berpemandu, dan peluru artileri, yang digunakan Rusia untuk menyerang Ukraina, kata Kirby.
UNTUK MEMBACA: Korea Utara memasok Rusia dengan rudal untuk menyerang Ukraina – KITA
“Sebagai tanggapan atas dukungan Iran yang terus berlanjut terhadap perang brutal Rusia, kami akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap Iran dalam beberapa hari mendatang dan bersiap untuk mengambil tindakan lebih jauh jika Iran menjual rudal balistik ke Rusia,” kata Kirby.
Pembatasan Dewan Keamanan PBB terhadap ekspor beberapa rudal, drone, dan teknologi lainnya oleh Iran telah berakhir pada bulan Oktober. Namun, Amerika Serikat dan Uni Eropa tetap mempertahankan sanksi terhadap program rudal balistik Iran karena kekhawatiran mengenai ekspor senjata ke proksinya di Timur Tengah dan Rusia.