Dalam wawancara dengan Spotify, Ayra Starr mengungkapkan titik-titik penghubung dalam hidupnya yang membawanya menjadi bintang di usia muda.
Dia memulai dengan mengatakan bahwa pada usia sepuluh tahun dia tahu dia akan menjadi terkenal sebagai karakter fiksi Disney Hannah Montana, meskipun tidak tahu bagaimana dia akan mencapainya.
Kedua, Ayra Starr mengatakan bahwa pada usia enam belas tahun dia takut melakukan apa pun, sehingga tidak ada yang berubah dalam hidupnya. Dia mengatakan bahwa pada tahap ini dia bernyanyi di kamar tidurnya dan tidak di tempat lain.
Usia delapan belas tahun adalah tahun besar bagi Ayra Starr, saat pertama kali ia masuk studio, dan juga saat ia lulus universitas, sehingga ia bisa melakukan apa pun yang diinginkannya.
Pada usia sembilan belas tahun, Ayra Starr mengatakan dia merilis album pertamanya, bertajuk 19 dan Berbahaya, yang menggemparkan dunia.
Ayra Starr melanjutkan dengan berbicara tentang bagaimana, pada usia 21 tahun, dia dinominasikan untuk Grammy Award dan kini telah merilis album keduanya bertajuk ‘The Year I Turned Twenty-One’.
Narasi Ayra Starr tentang perjalanannya menuju ketenaran mungkin tampak terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, tapi itu benar-benar luar biasa sejak awal.
Sejak Ayra Starr merilis lagu pertamanya di Mavin Records, ia menjadi bagian fenomenal di industri musik dengan lagu-lagu hitsnya yang berturut-turut.
Sepopuler musiknya, fesyennya pun demikian. Mulai dari rok mini hingga celana jeans berpotongan rendah, Ayra Starr kerap membuat penonton ternganga dengan busananya yang berani.
Penampilan Ayra Starr menarik perhatian Tiwa Savag* yang memuji keberaniannya, bahkan membandingkan penyanyi muda itu dengan dirinya sendiri.
Tiwa Savag* mengatakan bahwa ketika dia menjadi penyanyi di Nigeria, dia menghadapi banyak reaksi negatif atas cara dia berpakaian.
Ia menyemangati Ayra Starr untuk terus berpakaian seperti sekarang, tanpa rasa takut, selama ia merasa nyaman.
