“Kutu monster” menyebar ke seluruh Eropa – media

Menurut pemberitaan media, sejenis parasit penghisap darah yang dapat menularkan penyakit mematikan sedang menyebar ke seluruh Eropa.

Kutu Hyalomma, digambarkan oleh media sebagai “kutu yang mengerikan”, diketahui menularkan penyakit serius seperti demam berdarah Krimea-Kongo. Beberapa spesies dalam genus ini berukuran empat kali lebih besar, lebih agresif dan mudah bergerak dibandingkan kutu kayu biasa.

Penelitian menunjukkan bahwa arakhnida, yang terutama ditemukan di Afrika Utara dan Asia, jarang terlihat di Eropa selama beberapa dekade. Namun, suhu yang lebih hangat dari rata-rata di benua ini mungkin telah memfasilitasi penyebarannya ke Eropa Selatan dan ke negara-negara yang lebih dingin.

Demam berdarah Krimea-Kongo memanifestasikan dirinya dengan demam tinggi, nyeri otot, pusing, kepekaan terhadap cahaya, sakit perut, diare, muntah, dan dalam kasus yang parah, pendarahan. Menurut TVP Świat, para ilmuwan dari Universitas Warsawa memperkirakan tingkat kematian di antara orang yang terinfeksi virus ini sebesar 10% hingga 60% dan memperingatkan bahwa tidak ada obat untuk penyakit ini.




Wisatawan asal Inggris telah diperingatkan tentang, antara lain: “wabah” Dengan “kutu yang mengerikan” Menurut tabloid Sun, mereka menyerang resor liburan di Spanyol dan Italia. Kutu berada dalam fase dewasa aktif terutama dari bulan April hingga Juli.

Ekspansi parasit yang cepat ini memberikan dampak yang sangat buruk terutama di wilayah Catalonia, Spanyol. Dari 36 kota di wilayah metropolitan Barcelona, ​​28 dilaporkan telah mencatat: “kehadiran massal” kesalahan. Hotspot Hyalomma lainnya telah dilaporkan di provinsi Trieste, Italia utara.

Beberapa spesies kutu telah berpindah ke daerah beriklim dingin seperti Jerman, Austria, dan Finlandia. Pakar kesehatan di Polandia memperingatkan bahwa kutu yang berukuran besar akan segera mencapai perbatasan negara tersebut.

Alasan perluasan ini juga karena kurangnya pengendalian terhadap hewan liar, seperti babi hutan dan kelinci, yang merupakan inang kutu. Parasit juga ditularkan melalui burung yang bermigrasi dan hewan ternak.

BACA SELENGKAPNYA:
Virus flu burung terdeteksi pada susu eceran di AS

Sebuah penelitian terbaru yang dipimpin oleh Universitas Zaragoza di Spanyol menemukan bahwa sampel yang dikumpulkan di Barcelona dan kota Tarragona mengandung virus yang tidak ada hubungannya dengan kesehatan manusia atau hewan. Namun, penelitian ini menyoroti pentingnya mengambil tindakan pencegahan agar tidak digigit kutu Hyalomma.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber