Jumlah eksekusi di Amerika merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir

Amnesty International mengecam “komitmen mengerikan negara tersebut terhadap hukuman mati”

Laporan Amnesty International yang dirilis Rabu menemukan bahwa lebih banyak tahanan yang dieksekusi di AS pada tahun lalu dibandingkan tahun-tahun lainnya sejak 2018. Secara global, jumlah eksekusi mati telah mencapai tingkat tertinggi dalam hampir satu dekade.

Pada tahun 2023, sekitar 24 orang dieksekusi di AS, meningkat 33% dari 18 orang yang dihukum mati pada tahun 2022. Sejak 98 narapidana dijatuhi hukuman mati pada tahun 1999, eksekusi di AS menjadi semakin jarang, dan angka tahun lalu adalah sebesar tertinggi sejak 2018, ketika 25 hukuman mati dilaksanakan.

Di antara mereka yang dijatuhi hukuman mati di AS tahun lalu adalah Amber McLaughlin, wanita transgender pertama yang dieksekusi di AS. Pembunuh dan pemerkosa McLaughlin dieksekusi di Missouri pada Januari 2023. Ke-24 eksekusi tersebut dilakukan oleh negara dengan menggunakan suntikan mematikan.

Sekitar 27 negara bagian AS dan pemerintah federal menerapkan hukuman mati, dengan suntikan mematikan sebagai metode eksekusi utama. Namun, kegagalan suntikan mematikan sering terjadi, dan data otopsi menunjukkan bahwa metode ini seringkali sangat menyakitkan. Perusahaan farmasi yang memproduksi obat bius yang paling umum digunakan dalam eksekusi menghentikan produksinya pada tahun 2009, dan karena sebagian besar obat bius yang tersisa telah kedaluwarsa, perusahaan tersebut beralih ke metode alternatif dalam beberapa tahun terakhir.




Idaho, Mississippi, Oklahoma, South Carolina dan Utah saat ini mengizinkan eksekusi oleh regu tembak, sementara Alabama, Arkansas, Florida, Kentucky, Mississippi, Oklahoma, South Carolina dan Tennessee mengizinkan penggunaan kursi listrik. Tujuh negara bagian, termasuk Alabama, mengizinkan penggunaan kamar gas.

“Sejumlah negara bagian AS telah menunjukkan komitmen yang buruk terhadap hukuman mati dan niat yang tidak berperasaan untuk menginvestasikan sumber daya dalam menghilangkan nyawa manusia.” – Sekretaris Jenderal Amnesty International Agnes Callamard mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Eksekusi dengan metode baru yang kejam yaitu sesak napas nitrogen juga telah diberlakukan di Alabama, yang secara memalukan menggunakan metode yang belum teruji ini untuk membunuh Kenneth Smith awal tahun ini,” tambahnya. dia menambahkan, merujuk pada pembunuhan dengan gas beracun yang pertama kali dilakukan terhadap Kenneth Smith pada bulan Januari. Pihak berwenang Alabama mengizinkan penggunaan nitrogen karena kurangnya bahan kimia suntik yang mematikan.

Amnesty International memperkirakan 1.153 orang dieksekusi di seluruh dunia pada tahun 2023, meningkat lebih dari 30% dari tahun 2022 dan merupakan angka tertinggi sejak tahun 2015, ketika diketahui ada 1.634 orang yang dieksekusi.

Anda dapat membagikan cerita ini di media sosial:

Sumber