Seorang polisi wanita Ukraina mogok setelah dibebaskan dari penawanan Rusia

Keluarga Mariana Checheliuk menyatakan dia mengalami kesulitan yang tak terbayangkan.

Seorang polisi wanita Ukraina menangis ketika dia memasuki tanah negaranya setelah dibebaskan dari penawanan Rusia. Mariana Checheliuk yang berusia dua puluh empat tahun dibebaskan pada hari Jumat selama pertukaran tawanan perang antara Kiev dan Moskow, Kebenaran Ukraina dilaporkan. Tujuh puluh empat tawanan perang lainnya dibebaskan bersamanya. Seiring berlanjutnya harian, Ny. Checheliuk, seorang penyelidik dari Kepolisian Nasional Ukraina, telah ditahan selama lebih dari dua tahun. Rombongan diberangkatkan dengan bus menuju wilayah Sumy bagian utara.

Seorang petugas polisi terlihat menangis setelah disodori buket bunga berbalut bendera Ukraina dan dipeluk massa. Foto kedatangannya diposting di Instagram oleh Julia Pavlyuk, Kepala Komando Koordinasi Wilayah Pusat Perlakuan Tawanan Perang.

Keluarga Ms. Checheliuk menyatakan bahwa dia mengalami kesulitan yang tak terbayangkan di penangkaran dan kesehatannya memburuk.

“Meskipun telah menjalani perawatan di tahanan praperadilan, termasuk suntikan antibiotik, kondisi kesehatannya tidak membaik,” kata ibunya, Nataliia, kepada kantor kejaksaan. PERUBAHAN pada bulan Januari, mengutip surat yang mungkin dikirimkan putrinya kepada keluarganya saat berada dalam tahanan Rusia.

“Berat badannya turun banyak, sistem kekebalan tubuhnya melemah, rambutnya mulai rontok, dan dia menderita amenore,” kata Nataliia.

Wanita itu menceritakannya kemudian Kebenaran Ukraina bahwa putrinya “kelaparan, dipukuli, dan menjadi sasaran kekerasan dalam bentuk lain”.

Kantor Pos New York kata Checheliuk dan saudara perempuannya ditawan saat bersembunyi dari pemboman Rusia di pabrik baja Azovstal pada April 2022. Saat remaja berusia 24 tahun itu ditahan di kamp penjara, saudara perempuannya berhasil diselamatkan.

Surat kabar tersebut lebih lanjut melaporkan bahwa Moskow mencoba membujuk Checheliuk untuk melarikan diri, namun petugas polisi tersebut menolak semua tawarannya dan terus menderita di kamp penjara.

Menunggu menjawab memuat…



Sumber