Federasi Kabaddi Internasional menangguhkan AKFI, tim India dilarang mengikuti kompetisi global

Akibat penangguhan kompetisi, tim kabaddi putra dan putri India tidak akan mengikuti Kejuaraan Dunia Kabaddi Pantai Senior perdana yang dijadwalkan akan diadakan di Iran pada bulan September.

Dalam kemunduran yang signifikan bagi kabaddi India, Federasi Kabaddi Internasional (IKF) telah menangguhkan Federasi Kabaddi Amatir India (AKFI), sehingga negara tersebut tidak dapat berpartisipasi dalam turnamen internasional penting. Keputusan ini merupakan dampak dari permasalahan administrasi yang berkepanjangan di AKFI, dimana selama lima tahun organisasi tersebut diawasi oleh pengurus yang ditunjuk pengadilan, Hakim SP Garg, dan bukan oleh badan terpilih, sehingga melanggar aturan IKF.

Presiden IKF Vinod Tiwari membenarkan penangguhan tersebut dan menekankan bahwa partisipasi India dalam acara-acara besar mendatang kini dalam bahaya. “Ya, AKFI diberhentikan sementara dan akan tetap ditangguhkan kecuali jika AKFI menunjuk wakil-wakil terpilih untuk menjalankan lembaga tersebut.” Tiwari menyatakan setuju dengan Bridge.

Kejuaraan Kabaddi Pantai Miss World India

Dampak langsung dari penangguhan ini adalah tim kabaddi putra dan putri India tidak akan ambil bagian dalam Kejuaraan Dunia Kabaddi Pantai Senior perdana, yang dijadwalkan akan diadakan di Iran pada bulan September. Selain itu, mereka juga tidak akan dapat berkompetisi dalam Asian Indoor Martial Arts Games keenam di Thailand pada bulan November. Ini merupakan pukulan telak bagi negara yang telah lama menjadi pemimpin dunia dalam olahraga ini.

Dalam suratnya kepada Asosiasi Olimpiade India (IOA), IKF menyatakan keprihatinan atas kurangnya kejelasan seputar kepemimpinan AKFI, yang semakin memperumit peluang India untuk menyelesaikan masalah ini dengan cepat.“Tim India tidak diperbolehkan mengikuti kompetisi…karena kurang jelasnya siapa yang menjalankan AKFI.” Aku membaca di pesan itu.

Seorang administrator yang ditunjuk pengadilan sebagai pusat perselisihan

Penangguhan ini terjadi di tengah perselisihan yang sedang berlangsung mengenai siapa yang mengendalikan AKFI. Pengadilan Tinggi Delhi menunjuk Hakim SP Garg sebagai administrator AKFI pada tahun 2019 setelah muncul kekhawatiran tentang salah urus dan pelanggaran Kode Olahraga Nasional, 2011. Sejak itu, upaya untuk memilih badan pemerintahan baru berulang kali mengalami kemunduran. Meski pemilu digelar pada Desember 2023, namun Mahkamah Agung membatalkannya karena tidak mematuhi kode etik olahraga.

IKF berpendapat bahwa keterlibatan administrator yang ditunjuk pengadilan merupakan pelanggaran terhadap prinsip-prinsipnya, yang mengharuskan adanya badan yang dipilih secara demokratis untuk mengatur federasi olahraga nasional. Konflik ini telah membuat kabaddi India berada dalam ketidakpastian dan tidak ada solusi yang terlihat.

Pengaruh terhadap perkembangan kabaddi di India

Penangguhan ini kemungkinan besar mempunyai konsekuensi luas bagi kabaddi India. Meskipun popularitas olahraga ini semakin meningkat, sebagian besar berkat keberhasilan Liga Pro Kabaddi, kurangnya kompetisi internasional dapat menghambat kemajuan tim nasional dan aspirasi global olahraga tersebut, termasuk upayanya untuk berkompetisi di Olimpiade.

Dominasi India dalam kabaddi, baik pada tingkat laki-laki maupun perempuan, kini berada dalam keseimbangan seiring dengan semakin parahnya krisis administratif. Tanpa solusi cepat, India berisiko tertinggal dalam olahraga yang pernah mereka pimpin di kancah internasional.

Masa depan kabaddi India diragukan

Penangguhan AKFI membuat masa depan kabaddi India tidak menentu. Atlet-atlet terkemuka dalam olahraga ini kini berisiko kehilangan eksposur internasional yang penting, yang dapat menghambat perkembangan mereka. Selain itu, kurangnya persaingan internasional dapat melemahkan upaya untuk mengembangkan kabaddi lebih lanjut baik di India maupun secara global.

Situasi ini memerlukan tindakan segera untuk menyelesaikan kebuntuan administratif, memungkinkan tim India untuk kembali ke arena internasional dan memastikan pengembangan lebih lanjut kabaddi di negara tersebut.

Pilihan editor

Berita utama


Sumber