Vidit Gujrathi bersinar emas di Olimpiade Catur: Bagaimana pengorbanan ibunya membuka jalan bagi kesuksesannya

Medali emas Olimpiade Catur Vidit Gujrathi merupakan hasil pengorbanan keluarganya. Ibunya mengubah kariernya untuk mendukung impian caturnya.

Akhirnya, setelah 45 edisi Olimpiade Catur, India berhasil meraih emas di turnamen tersebut. Yang lebih istimewa lagi, India berhasil meraih dua emas di kategori terbuka dan putri. Sementara pemain muda seperti R. Praggnanandhaa, Arjun Erigaisi dan G. Gukesh bermain dengan sangat agresif, Vidit Gujrathi yang berusia 29 tahun menggunakan pengalamannya untuk memenangkan 5 babak dan seri 4 kali untuk tetap tak terkalahkan. Mari kita tahu lebih banyak tentang Vidit Gujrathi.

Kehidupan awal dan dukungan keluarga

Vidit Gujrathi lahir di Nashik dari pasangan Santosh Gujrathi dan Nikita Santosh Gujrathi. Sejak usia dini, Vidit menerima pelatihan catur bersamaan dengan pendidikan dasarnya di Akademi Fravashi. Orang tuanya melakukan pengorbanan besar untuk mendukung kecintaannya pada catur. Baik Santosh dan Nikita berpraktik sebagai dokter di Nashik dan mengambil pinjaman untuk mendanai klinik mereka, pelatihan Vidita, dan biaya perjalanan untuk turnamen catur.

Pengorbanan orang tua dan perubahan karier

Menggabungkan tanggung jawab keluarga dan profesional menjadi tantangan yang semakin besar bagi Nikita. Untuk mendukung kariernya dengan lebih baik, Vidita mengambil keputusan sulit untuk memprioritaskan keluarganya dibandingkan praktik medisnya, dengan beralih dari perannya sebagai dokter kandungan menjadi konsultan kecantikan. Perubahan ini memungkinkannya untuk lebih fokus pada karir catur Vidita yang sedang berkembang sekaligus mendukung kebutuhan keuangan keluarga. Pasangan itu juga memiliki seorang putri, Vedika.

Keberhasilan awal dalam catur

Jalan Vidit menuju ketenaran catur dimulai sejak dini. Pada tahun 2006, ia memenangkan gelar FIDE Master, menempati posisi kedua Kejuaraan Pemuda Asia kategori U12. Dua tahun kemudian, ia membuat sejarah sebagai orang India pertama yang memenangkan Kejuaraan Junior Dunia dalam kategori Terbuka U14. Kesuksesan Vidit berlanjut pada tahun 2009 ketika ia finis pertama di Kejuaraan Dunia Junior kategori U16, finis kedua di belakang SP Sethuraman. Pada bulan Januari 2010, ia mencapai peringkat 2500, yang merupakan langkah besar pertamanya untuk menjadi seorang Grandmaster. Pada Kejuaraan Dunia Junior di Chennai pada tahun berikutnya, Vidit mencapai norma Grandmaster pertamanya.

Dia akan menjadi seorang grandmaster

Pengejaran Vidit terhadap gelar grandmaster terus berkembang. Pada Nagpur International Open 2011, ia mencetak 8 dari 11, hanya tertinggal satu poin dari Ziaur Rahman. Segera setelah itu, dia mencapai norma grandmaster keduanya, dan pada usia 18 tahun pada tahun 2012, selama Turnamen Catur Grandmaster Terbuka Rose Valley Kolkata, dia mencapai posisi ketiga.

Vidit terus bersinar di kancah internasional. Pada bulan Januari 2014, Vidit melampaui angka signifikan yaitu 2.600 poin, mengokohkan posisinya sebagai salah satu talenta catur terbaik India, dan sisanya tinggal sejarah.

Pilihan editor

Berita utama




Sumber