Tinubu menyetujui pasokan makanan dalam jumlah besar untuk korban banjir di Maiduguri

Presiden Bola Ahmed Tinubu menyetujui pelepasan segera 100 trailer beras, 50 trailer jagung, 30 trailer sorgum, dan 20 trailer millet.

Berbicara kepada koresponden Gedung Negara pada akhir pertemuan Dewan Eksekutif Federal (FEC) di Abuja, Menteri Pertanian dan Ketahanan Pangan, Abubakar Kyari, mengatakan setengah dari barang tersebut telah dikirimkan.

“Setelah kunjungan Bapak Presiden, beliau juga menyetujui pelepasan segera, dari Cadangan Strategis Nasional, 100 trailer beras, 50 trailer jagung, 30 trailer sorgum dan 20 trailer millet, dan ini sedang dalam proses pengiriman. Separuh dari jumlah ini telah terkirim, dan pengiriman sedang berlangsung.

“Di FEC, saya juga menyoroti bahaya masa depan yang umumnya terkait dengan air banjir, yaitu kontaminasi dan penyakit, dan juga dengan struktur, terutama struktur bangunan, struktur perumahan yang terendam air banjir, yang umumnya melemahkan fondasi struktural. mengenai bangunan-bangunan tersebut dan respons kemanusiaan yang sedang berlangsung, dan juga kepada komite yang dibentuk oleh pemerintah Negara Bagian Borno untuk menyelidiki barang-barang tersebut,” katanya.

Menteri mengatakan banjir menimbulkan risiko kontaminasi yang signifikan dan menekankan kebutuhan mendesak untuk mengatasi masalah tersebut.

Berbicara juga, Menteri Sumber Daya Air dan Sanitasi, Profesor Joseph Utsev, mengatakan FEC telah membentuk sebuah komite untuk meninjau integritas bendungan di seluruh negeri.

Dia mengatakan komite tersebut diharapkan dapat mengembangkan desain rinci dan rekomendasi tambahan untuk rekonstruksi bendungan secara keseluruhan untuk penggunaan di masa depan.

Dia mengatakan dewan tersebut mempertimbangkan secara ekstensif situasi banjir di seluruh negeri, dengan penekanan pada banjir Maiduguri.

“Tahun 2022 terjadi masalah pada salah satu komponen bendungan, Menteri Sumber Daya Air menyurati Majelis Nasional untuk meminta alokasi dana lebih banyak dan kepada pemerintah Maiduguri untuk rehabilitasi dan rekonstruksi bendungan berusia 38 tahun tersebut. untuk lebih memudahkan penyediaan air, keperluan irigasi dan pengendalian banjir.

“Kami sekarang menilai kembali integritas sebenarnya dari bendungan tersebut untuk mengembangkan desain rinci untuk rekonstruksi secara keseluruhan. Kami juga sudah berdiskusi dengan pengelola Bendungan Lagdo mengenai pelepasan air sebanyak 100 meter kubik yang bisa dikeluarkan dalam tujuh hari dan Kementerian sudah mengirimkan pemberitahuan kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang wilayah lembah Sungai Benue, ”ujarnya.

Sumber