Video: Sebuah rudal Israel menghantam rumah seorang jurnalis Lebanon selama wawancara langsung

Seorang jurnalis Lebanon terluka ketika sebuah rudal Israel menghantam rumahnya saat dia sedang melakukan wawancara langsung di televisi. Fadi Boudaya, Pemimpin Redaksi Miraya International Network, terlihat kehilangan keseimbangan dan terlempar keluar layar saat sebuah rudal menghantam rumahnya.

Rekaman yang kini viral di media sosial itu memperlihatkan Boudaya tengah kalimat yang dengan cepat berubah menjadi jeritan saat ledakan terjadi. Beruntung dia hanya mengalami luka ringan dalam kejadian tersebut.

Jurnalis yang kabarnya dianggap sebagai simpatisan Hizbullah itu kemudian meyakinkan para pendukungnya melalui X. “Terima kasih kepada semua orang yang menelepon, menulis, memeriksa, dan semua orang yang merasakan emosi apa pun,” tulisnya. “Alhamdulillah saya baik-baik saja, syukur kepada Tuhan dan rahmat-Nya kepada kami, dan kami kembali melanjutkan tugas media kami untuk mendukung perlawanan. Terima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam.”

Serangan terhadap Fadi Bouday terjadi ketika ketegangan meningkat antara Israel dan Hizbullah, kelompok militan yang didukung Iran. Sejak pecahnya perang di Gaza pada bulan Oktober lalu, kedua belah pihak telah terlibat dalam konflik lintas batas yang intens, dan permusuhan baru-baru ini mencapai tingkat yang lebih tinggi.

Situasi memburuk setelah serangan dunia maya terhadap anggota Hizbullah, di mana perangkat komunikasi mereka – pager dan walkie-talkie – diserang. Hizbullah menuduh Israel mengorganisir serangan tersebut.

Pada hari Senin, serangan udara Israel di Lebanon menewaskan lebih dari 550 orang, termasuk 50 anak-anak. Malam itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merilis pesan video yang mendesak warga Lebanon untuk mengungsi dari rumah mereka. “Setelah operasi selesai, mereka bisa kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

Pada hari Selasa, serangan udara Israel di Beirut menewaskan Ibrahim Qubaisi, kepala divisi rudal Hizbullah. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengkonfirmasi kematian Qubaisi, dengan mengatakan bahwa dia adalah tokoh kunci dalam operasi rudal Hizbullah. Selain Qubaisi, setidaknya dua komandan tinggi lainnya tewas.

Serangan yang menargetkan lingkungan Dahiyeh terjadi di tengah pertempuran sengit lintas batas, di mana Hizbullah menembakkan lebih dari 300 roket ke kota-kota di utara Israel.




Sumber